DETAIL DOCUMENT
AKUNTANSI PERTANGGUJAWABAN (RESPONSIBILITY ACCOUNTING) SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI (STUDI KASUS PADA PERUM JASA TIRTA I – MALANG)
Total View This Week11
Institusion
Universitas Muhammadiyah Malang
Author
Makrifah, Widda
Subject
HB Economic Theory 
Datestamp
2015-01-22 03:06:37 
Abstract :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban sebagai salah satu alat penilaian prestasi manajer produksi khususnya pusat biaya pada PERUM Jasa Tirta I Malang. Dalam penelitian ini, penulis mengambilm jenis data sekunder. Data sekunder berkaitan dengan struktur organisasi/job description, data anggaran biaya dan realisasi biaya serta selisish biaya produksi, pengkodean rekening biaya dan pemisahan anatara biaya terkendali dengan biaya tak terkendali. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai salah satu alat penilaian prestasi manajer produksi menggunakan analisis deskriptif/ menggambarkan, memamparkan, melukiskan dan melaporkan suatu keadaan obyek atau suatu peristiwa dengan tujuan untuk menjelaskan situasi tertentu atas kejadian-kejadian tertentu yang dilakukan dengan membandingkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan dengan penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang meliputi struktur organisasi, penyusunan anggaran, pengkodean rekening, pemisahan biaya terkendali dan biaya tak terkendali, serta pelaporan pertanggungjawaban biaya. Untuk menilai prestasi manajer produksi menggunakan analisis selisih menguntungkan atau tidak menguntungkan yang diperoleh dari perbandingan hasil selisih anggaran biaya dengan realisasi biaya produksi, tingkat prosentase efesien dan tingkat prosentase efektifitas. Hasil analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan menunjukkan bahwa struktur organisasi belum memenuhi persyaratan akuntansi pertanggungjawaban. Dimana perusahaan hanya mendeskripsikan tugas dan wewenang serta tanggungjawab pada setiap departemen yang ada sedangkan pada unit-unit yang berada di bawah departemen tersebut tidak ada penjelasan. Penyusunan anggaran perusahaan sudah memenuhi persyaratan, dalam penyusunan anggaran sudah melibatkan manajer pemasaran,keuangan, personalia, dan manajer produksi dan setelah itu diserahkan ke kepala bagian. Pengkodean rekening dan penyusunan biaya terkendali masih kurang memenuhi syarat. Dalam hal ini kode rekening biaya dan biaya terkendali tidak disesuaikan dengan tingkatan manajemen dalam struktur organisasi serta ada kerancuan pada pemisahan anatara biaya terkendali dengan biaya tidak terkendali. Begitu pula pelaporan pertanggungjawaban biaya pada perusahaan masih kurang memenuhi syarat, karena dalam laporan pertanggungjawaban biaya masih kurang memperhatikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan laporan pertanggungjawaban biaya. Tingkat prosentase efisien tahun 2011 sebesar (0,093%) dan tahun 2012 sebesar (0,099%). Manajer produksi belum efesien dalam mengendalikan biaya produksi, dimana tingkat prosentase efisien pada tahun 2012 lebih besar jika dibandingkan dengn tingkat prosentase tahun 2011. Tingkat prosentase efektifitas perusahaan pada tahun 2011 sebesar (0,099%) dan tahun 2012 sebesar (0,099%). Hal ini menunjukkan perusahaan stabil dalam mencapai volume produksi, karena tingkat prosentase efektifitas tahun 2011 dan tahun 2012 sama. Dari hasil analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan penilaian prestasi manajer produksi, maka perusahaan dlam menerapkan akuntansi pertanggungjawaban sudah memenuhi persyaratan pada penyusunan anggaran. Namun perusahaan masih kurang memenuhi syarat mengenai struktur organisasi, pengkodean rekening, pemisahan biaya terkendali, pelaporan pertanggungjawaban biaya. Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat memberikan saran sebaia perusahaan ASA lebih memperhatikan dan menerapkan sitem akuntansi pertanggungjawaban yang lebih baik. 

Institution Info

Universitas Muhammadiyah Malang