DETAIL DOCUMENT
ANALISIS NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL BAHASA DAYAK NGAJU SEBAGAI ALTERNATIF PENANAMAN KARAKTER PADA PESERTA DIDIK SDN 1 MENTAWA BARU HILIR SAMPITF
Total View This Week13
Institusion
Universitas Muhammadiyah Malang
Author
AZIZ, ABDUL
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2018-02-12 08:12:04 
Abstract :
Pendidikan karakter merupakan salah satu hal penting yang ditekankan dalam kurikulum 2013. Salah satu cara penanaman pendidikan karakter adalah melalui kearifan lokal yang pasti dimiliki oleh setiap daerah. Kearifan lokal yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik adalah pepatah-petitih bahasa Dayak Ngaju. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana bentuk nilai-nilai kearifan lokal melalui bahasa Dayak Ngaju sebagai pengembang pendidikan karakter; 2) bagaimana fungsi nilai-nilai kearifan lokal melalui bahasa Dayak Ngaju sebagai pengembang pendidikan karakter; 3) bagaimana makna nilai-nilai kearifan lokal melalui bahasa Dayak Ngaju sebagai pengembang pendidikan karakter; 4) bagaimana model penanaman karakter lewat kearifan lokal bahasa Dayak Ngaju di Sampit sebagai alternatif pendidikan karakter dengan disisipi nilai-nilai lokal pada peserta didik SDN 1 Mentawa Baru Hilir Sampit? Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Lokasi penelitian adalah SDN 1 Mentawa Baru Hilir Sampit. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik mengecek keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pendidikan karakter dapat dikembangkan melalui kearifan lokal dalam bentuk pepatah-pepitih bahasa dayak Ngaju; 2) terdapat tiga fungsi nilai kearifan lokal sebagai pengembang pendidikan karakter yaitu fungsi edukatif untuk pembentukan kepribadian dan identitas bangsa, fungsi kultural sebagai penanda identitas yang memiliki sistem nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat, fungsi sosial untuk bersosialisai dalam kehidupan bermasyarakat dengan baik dan benar; 3) terdapat tiga makna nilai kearifan lokal sebagai pengembang pendidikan karakter yaitu bermakna edukatif karena berperan sebagai salah satu sumber nilai-nilai yang luhur bagi kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis karakter di sekolah, bermakna kultural karena dapat berfungsi sebagai pelestari warisan budaya lokal masyarakat Dayak, bermakna sosial karena kearifan lokal memiliki kemampuan untuk meredam gejolak-gejolak yang bersifat intern; 4) model yang digunakan untuk menanamkan nilai karakter melalui kearifan lokal bahasa Dayak Ngaju dinamakan model "Design Thinking". 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Malang