DETAIL DOCUMENT
FENOMENA GOLONGAN PUTIH (GOLPUT) DI KALANGAN AKTIVIS MAHASISWA STMIK YADIKA BANGIL KABUPATEN PASURUAN
Total View This Week7
Institusion
Universitas Muhammadiyah Malang
Author
Margiono,
Subject
H Social Sciences (General) 
Datestamp
2016-05-02 01:43:47 
Abstract :
Fenomena golput dan dinamikanya sejak dahulu sampai sekarang menarik untuk ditelaah dan dikaji, lebih-lebih jika golput itu dilakukan oleh aktivis mahasiswa. Ada tiga argumentasi yang mendasarinya. Pertama, mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa di masa depan, Kedua, mahasiswa adalah kelompok intelektual yang memiliki idealisme dan daya pikir yang kritis, Ketiga, ketika golput dilakukan oleh kalangan mahasiswa, hal ini tidak hanya berkaitan dengan legitimasi pemerintah, tetapi juga berkaitan dengan kegagalan kaum elit dalam merubah keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Penelitian studi kasus tentang fenomena golput di kalangan aktivis mahasiswa ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data primer dengan pemilihan secara purposive diperoleh dari wawancara mendalam dengan para informan yang berasal dari aktivis mahasiswa STMIK Yadika Bangil yang tergabung dalam BEM, DLM, LDK, dan Hizbut Tahrir. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pandangan aktivis mahasiswa berkaitan dengan golput, apa motivasi dan faktor penyebabnya, serta apa yang menjadi tujuannya. Dari hasil penelitian dapat diperoleh gambaran bahwa aktivis mahasiswa STMIK Yadika Bangil secara umum memiliki pandangan yang hampir sama tentang golput. Mereka setuju dengan golput, memilih golput, dan memiliki apresiasi yang cukup tinggi dengan golput. Motivasi dan faktor penyebab golput dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti tidak puas dan kecewa dengan wakil rakyat serta kinerja pemerintahan yang tidak membawa perubahan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Juga faktor internal, seperti rasa malas dan sibuk dengan pekerjaan. Mahasiswa memilih golput memiliki tujuan agar kinerja parpol semakin bagus, wakil rakyat semakin peka, dan pemerintah memiliki concern yang tinggi terhadap rakyat. Penulis menyarankan kepada para elit parpol, wakil rakyat, dan eksekutif agar mereka meningkatkan kepeduliannya pada nasib rakyat, serta adanya komunikasi dan sosialisasi politik yang lebih intensif, serta rekrutmen calon-calon pemimpin yang lebih selektif dan akomodatif dengan mempertimbangkan kompetensi, integritas, karakter, dan moralitas calon tersebut. 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Malang