DETAIL DOCUMENT
PROSES PENANAMAN NILAI MORALITAS SISWA (Studi di SMA Negeri 2 Kota Batu)
Total View This Week27
Institusion
Universitas Muhammadiyah Malang
Author
Fatimah, Synaroch
Subject
HM Sociology 
Datestamp
2016-05-23 04:16:18 
Abstract :
Pembimbing Utama: Dr. Achmad Habib,MA Pembimbing Pendamping: Dra. Juli Astutik,M.Si Keberadaan peningkatan moralitas bagi siswa SMA sangat penting, baik dilihat dari proses maupun hasilnya. Dalam proses pendidikan di Indonesia, siswa SMA merupakan indikator keberhasilan peningkatan moralitas, karena merupakan akumulasi hasil pendidikan mulai dari TK sampai SMA. Lima atau sepuluh tahun berikutnya merekalah yang akan menghiasi perjalanan bangsa Indonesia, sehingga peletakan dasar moral yang baik menjadi suatu keharusan yang lakukan agar bangsa ini tidak semakin terpuruk pada kondisi degradasi moral yang luar biasa, demikian halnya tentang Proses Penanaman Nilai Moralitas Siswa. Kajian ini memfokuskan analisisnya pada Proses Penanaman Nilai Moralitas Siswa studi di SMA Negeri 2 Kota Batu, yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah proses meningkatkan kondisi moralitas siswa SMA Negeri 2 Kota Batu ditengah arus globalisasi yang menerpa mereka.Tantangan globalisasi sangat kuat yang sering menyebabkan degradasi moral kaum remaja inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian tentang Proses Penanaman Nilai Moralitas Siswa (Studi Di SMA Negeri 2 Kota Batu)ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses penanaman nilai moralitas siswa studi di SMA Negeri 2 Batu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis diskriptif. Penggunaan metode penelitian kwalitatif, untuk memahami interaksi sosial, mengungkap perasaan, serta memahami makna dari kondisi moralitas siswa dibalik data yang tampak. Moralitas bagi Durkheim memiliki tiga komponen. Pertama, moralitas melibatkan disiplin, yaitu suatu pengertian tentang otoritas yang menghalangi dorongan dorongan idiosinkratis. Kedua, moralitas menghendaki keterikatan dengan masyarakat, karena masyarakat adalah sumber moralitas. Ketiga melibatkan otomoni, suatu konsep tentang individu yang bertanggung jawab atas tindakan mereka. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proses penanaman nilai moralitas siswa di SMA Negeri 2 Batu mencakup komponen yang pertama melibatkan penegakan disiplin dengan mengekang keinginan siswa sehingga memberi kesempatan pada siswa untuk belajar lebih baik, kedua menghendaki keterikatan dengan seluruh warga sekolah dalam kehangatan sehingga tercipta kerelaan siswa untuk belajar dan ketiga adalah memberikan otonomi sehingga siswa bertanggung jawab atas tindakan yang berdasarkan rasionalnya. Pada siswa yang bermasalah, penulis menyarankan bahwa dalam menyelesaikan masalah siswa harus melalui pendekatan intensif dan pemberian motivasi yang tiada henti atau tidak bosan-bosan agar siswa tersebut dapat tetap melangkah melanjutkan studinya. 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Malang