DETAIL DOCUMENT
KEKUATAN HUKUM HASIL REKONSTRUKSI DALAM MENEMUKAN ALAT BUKTI TERHADAP TERJADINYA SUATU TINDAK PIDANA (Studi Rekonstruksi Pada Tindak Pidana Pembunuhan Disertai Pencurian Di Polres Batu BAP Nomor: 50/XII/2010/SATRESKRIM )
Total View This Week31
Institusion
Universitas Muhammadiyah Malang
Author
Ardiansyah, Firsa
Subject
K Law (General) 
Datestamp
2016-06-08 01:10:57 
Abstract :
Berbicara mengenai hukum pidana berarti tidak dapat dilepaskan dari permasalahan pokok dalam hukum pidana itu sendiri. Semua permasalahan tersebut memiliki hubungan sebab akibat, yang apabila tidak dipenuhi salah satunya, maka tidak akan ditemukan suatu keadilan hukum. Dalam upaya menegakkan keadilan dalam pemeriksaan suatu perkara pidana tertentu dalam penyidikan suatu kasus dapat pula dilakukan dengan rekonstruksi atau reka ulang. Penelitian yang dilakukan pada BAP Nomor: 50/XII/2010/SATRESKRIM di Polres Batu bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara tempat kejadian perkara, keterangan saksi dan kekuatan hukum hasil rekonstruksi dalam menemukan alat bukti dengan peristiwa tindak pidana pembunuhan yang disertai pencurian di Polres Batu. Penelitian ini menggunakan metode yuridis sosiologis dengan teknik pengumpulan data menggunakan interview dan dokumentasi serta teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menganalisa secara aktual, sistematis, akurat data yang akan diteliti, yang telah diperoleh dilapangan (berupa kalimat-kalimat) kemudian menampilkan gambaran obyektif dari hasil penelitian berdasarkan kenyataan yang terjadi serta dikaitkan dengan teori-teori profesi, undang-undang yang relevan, sehingga menghasilkan hasil yang obyektif. Adapun hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat kesesuaian antara tempat kejadian perkara dengan keterangan saksi yang ditemukan dalam rekonstruksi tindak pidana pembunuhan yang disertai pencurian, terdapat kesesuaian antara semua alat bukti dengan peristiwa tindak pidana yang terjadi ditemukan dalam proses rekonstruksi tindak pidana pembunuhan yang disertai pencurian dan rekonstruksi adalah cara untuk menemukan alat bukti pada peristiwa tindak pidana yang terjadi pada tindak pidana pembunuhan yang disertai pencurian di Polres Batu BAP Nomor: 50/XII/2010/SATRESKRIM, dimana memiliki landasan hukum yang kuat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dijelaskan bahwa kekuatan hukum hasil rekonstruksi lemah karena tidak diatur secara tegas tentang kedudukan dalam KUHAP tetapi di dalam prakteknya penyidik menggunakan pasal 5 ayat (1)a angka 2 dan 4 penyidik berkewajiban mencari keterangan dan barang bukti lain dan mengadakan tindakan lain yang bertanggung jawab sesuai dengan undang-undang sebagai dasar hukumnya di dalam proses rekonstruksi 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Malang