Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Produk Olahan Ikan Oleh Masyarakat Pesisir (Studi Kasus Di Dusun Pesisir Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo Jawa Timur).
Total View This Week5
Total View This Week5
Institusion
Universitas Muhammadiyah Malang
Author
Elnur, Janatin Al-fafa
Subject
S Agriculture (General)
Datestamp
2017-03-23 03:40:44
Abstract :
Masyarakat nelayan Sebagai masyarakat yang tinggal dan menggantungkan hidupnya pada lingkungan pesisir dan sumberdaya yang ada, turut andil dalam perkembangan kehidupan sosialnya. Penelitian dilakukan di Dusun Pesisir Desa Kilensari dikarenakan letaknya sebagai salah satu daerah yang memiliki Tempat Pelelangan Ikan. Produk olahan banyak diproduksi adalah Ikan Pindang dan Petis Ikan. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis biaya, profitabilitas, efisiensi, dan nilai tambah. Total biaya rata–rata dikeluarkan pelaku usaha pengolahan ikan pindang dalam sekali produksi sebesar Rp. 700.270 dengan penerimaan usaha rata–rata sebesar Rp 998.250 per produksi diperoleh nilai tambah sebesar Rp 5.746/kg. Total biaya rata- rata yang dikeluarkan pelaku usaha pengolahan petis ikan dalam sekali produksi sebesar Rp 604.358 dengan penerimaan usaha rata – rata sebesar Rp 1.837.500 per produksi diperoleh nilai tambah sebesar Rp 22.616/liter. Peluang pengembangan produk olahan ikan perlu pengembangan dengan pendampingan dari pemerintah setempat yang terkait pengembangan berbasis teknologi, kelembagaan, serta saluran pemasaran produk olahan ikan.
Masyarakat nelayan Sebagai masyarakat yang tinggal dan menggantungkan hidupnya pada lingkungan pesisir dan sumberdaya yang ada, turut andil dalam perkembangan kehidupan sosialnya. Penelitian dilakukan di Dusun Pesisir Desa Kilensari dikarenakan letaknya sebagai salah satu daerah yang memiliki Tempat Pelelangan Ikan. Produk olahan banyak diproduksi adalah Ikan Pindang dan Petis Ikan. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis biaya, profitabilitas, efisiensi, dan nilai tambah. Total biaya rata–rata dikeluarkan pelaku usaha pengolahan ikan pindang dalam sekali produksi sebesar Rp. 700.270 dengan penerimaan usaha rata–rata sebesar Rp 998.250 per produksi diperoleh nilai tambah sebesar Rp 5.746/kg. Total biaya rata- rata yang dikeluarkan pelaku usaha pengolahan petis ikan dalam sekali produksi sebesar Rp 604.358 dengan penerimaan usaha rata – rata sebesar Rp 1.837.500 per produksi diperoleh nilai tambah sebesar Rp 22.616/liter. Peluang pengembangan produk olahan ikan perlu pengembangan dengan pendampingan dari pemerintah setempat yang terkait pengembangan berbasis teknologi, kelembagaan, serta saluran pemasaran produk olahan ikan.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
