DETAIL DOCUMENT
PEMAKNAAN KHALAYAK TERHADAP PESAN KEPEREMPUANAN PADA MEDIA MASSA ALTERNATIF (Studi Resepsi Khalayak Pembaca Majalah Historia Edisi I/2012 di Kota Malang)
Total View This Week3
Institusion
Universitas Muhammadiyah Malang
Author
Azmi, Moh. Ulul
Subject
HE Transportation and Communications 
Datestamp
2017-09-13 07:57:34 
Abstract :
Majalah sebagai media komunikasi massa alternatif juga turut berperan dalam praktik konstruksi gender khususnya mengenai keperempuanan yang menimbulkan persepsi beragam dan turut mempengaruhi cara pandang masyarakat atas keperempuanan. Isu-isu keperempuanan sendiri, seringnya masih berpusat hanya pada tataran subordinat dan mereduksi peran (role) perempuan di mata masyarakat. Adapun media alternatif yang digunakan sebagai unit analisis penelitian adalah Majalah Historia yang turut memiliki sumbangsih terhadap narasi sejarah keperempuanan yang secara tidak langsung melahirkan pesan, makna dan konsepsi keperempuanan yang menarik untuk dikaji sebagai ragam dimensi kajian penelitian komunikasi massa. Peneliti ingin mengetahui dan menjelaskan pola pemaknaan khalayak pembacanya terkait pesan keperempuanan yang muncul dalam Majalah Historia Edisi I/2012. Penelitian kualitatif-interpretatif ini menggunakan teori pemaknaan Stuart Hall dengan model encoding-decoding untuk menganalisis dan menjabarkan pola pemaknaan khalayak atas pesan keperempuanan yang muncul dalam Majalah Historia Edisi I/2012. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam pada 6 subyek penelitian terpilih dilakukan di berbagai tempat atas kesediaan subyek penelitian. Subyek penelitian merupakan khalayak pembaca Majalah Historia Edisi I/2012 dengan latar belakang dan karakteristik sosial budaya beragam yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun subyek penelitian tidak berpusat hanya pada satu jenis kelamin saja, melainkan melibatkan keduanya yaitu laki-laki dan perempuan guna mereduksi subjektifitas penelitian soal gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa khalayak pembaca digolongkan ke dalam dua posisi hipotekal pembacaan yaitu dominan dan negosiasi. Subyek penelitian pada posisi dominan cenderung sepakat dengan pesan keperempuanan pada Majalah Historia dalam kerangka keperempuanan yang bersifat progresif, aktif, mandiri dalam upaya untuk mendefinisikan dirinya sendiri. Sedangkan, khalayak pembaca dalam posisi negosiasi sebenarnya sepakat dengan pesan keperempuanan pada Majalah Historia, namun akan lebih baik jika pesan keperempuanan seyogyanya tidak dikemas secara berlebihan guna menghindari pretensi gender yang bisa menimbulkan bias. Posisi pembacaan ini menunjukkan bahwa khalayak pembaca tidak serta-merta menerima secara pasif atas makna pesan keperempuanan pada Majalah Historia Edisi I/2012. Bahwa subyek penelitian memiliki pertimbangan kerangka nilai (value) dan landasan berpikir beragam dalam aktivitas pemaknaan teks media. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, yaitu (1) faktor kerangka pengetahuan, (2) kerangka ideologi, (3) maupun aspek latar belakang dan kompetensi sosial budaya masing-masing individu yang berpengaruh dalam menentukan cara pandang individu terhadap suatu permasalahan, salah satunya adalah mengenai keperempuanan. Kesimpulan dari hasil penelitian tidak dimaksudkan untuk tujuan generalisasi, melainkan lebih kepada tujuan diversitas, keragaman dan kedalaman data yang sifatnya subjektif. Adapun peneliti menemukan sebuah kesimpulan dari suatu diskursus terkait media massa alternatif, teks sejarah dan pesan keperempuanan yang saling berdialektika secara dinamis dengan keragaman elemen khalayak yang memiliki dimensi realitas sosiokultural tersendiri. Adapun kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik representasi oleh media massa mengenai keperempuanan, hendaknya tidak dijadikan satu parameter dalam mendefinisikan keperempuanan, bahwa realitas keperempuanan sejatinya jauh lebih luas dan kompleks sehingga upaya untuk mendefinisikan keperempuanan hendaknya menjadi kuasa individu masing-masing dalam mendefinisikan suatu keperempuanan itu sendiri. 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Malang