Abstract :
Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan
literasi digital guru maupun siswa. Dimasa pandemi covid 19 ini literasi digital menjadi salah satu indikator penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran daring. Literasi digital adalah suatu keterampilan individu dalam menggunakan teknologi digital, alat-alat komunikasi atau jaringan untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganalisis, megevaluasi dan mensitesis sumber daya digital untuk dapat mengembangkan pengetahuan. Pembelajaran daring menuntut guru dan siswa harus melek digital. Kepala sekolah sebagai pemimpin suatu lembaga sekolah memiliki tugas sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator (EMASLIM). Kepala sekolah harus mampu memfasilitasi segala kebutuhan baik dari sarana, prasarana dan sumber daya manusia guna menjaga mutu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan literasi digital guru selama pembelajaran daring dimasa pandemi covid 19 di sekolah dasar se-Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Pendekatan penelitian yang digunkan adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan di dua lembaga sekolah dasar berstatus negeri dan swasta yang berada di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, yaitu dilaksanakan di UPT SD Negeri 2 Sukoharjo II, dan UPT SD Muhammadiyah Waringinsari.
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, sedangkan informan adalah guru
yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan
melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles
and Huberman.
Hasil penelitian menunjukan; (1) Peran Kepala Sekolah memberikan dampak
positif dalam meningkatkan literasi digital guru yaitu dengan berusaha
melengkapi fasilitas sarana dan prasarana, pemberian bimbingan melalui
supervisi akademik dan pemberian motivasi, (2) Kompetensi Literasi Digital Guru
dalam kompetensi hypertext dan hyperlink perlu ditingkatkan sebagai penunjang
guru dalam pengintegrasian informasi melalui teks serta masih perlu pembinaan
dalam kompetensi penyusunan pengetahuan karena masih ditemui guru-guru di
sekolah dasar yang belum mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik
seperti guru belum mampu menyusun jurnal, artikel, dan penelitian tindakan
kelas, (3) Terdapat kekurangan dalam pembelajaran daring pada aspek siswa
yang tidak memiliki gawai, jaringan internet yang tidak stabil, keterbatasan guru dan siswa dalam membeli kuota internet serta guru tidak dapat memastikan hasil belajar siswa. Kelebihan pembelajaran daring yang dirasakan oleh guru adalah meningkatnya kemampuan guru dalam pengusaan teknologi digital sehingga
guru menjadi melek digital, meningkatnya kepedulian wali murid terhadap proses kegiatan pembelajaran dan adanya peningkatan hasil belajar siswa.