Abstract :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui konsentrasi yang paling optimal pada
fitohormon air cucian beras dan kulit bawang merah menggunakan stater pumakkal
terhadap pertumbuhan tanaman Platycerium veitchii, 2. Mengetahui perlakuan
pemberian hormon tumbuh alami terhadap tanaman Platycerium veitchii yang
menghasilkan pertumbuhan yang terbaik, 3. Mengetahui hasil penelitian pertumbuhan
tanaman Platycerium veitchii dapat dijadikan sumber belajar. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian
ini terdapat 5 perlakuan yaitu, perlakuan pertama Pemberian air cucian beras dan air
rendaman kulit bawang merah, Perlakuan kedua Pemberian air cucian beras dan air
rendaman kulit bawang merah dengan campuran pumakkal 5 ml, Perlakuan ketiga
Pemberian air cucian beras dan air rendaman kulit bawang merah dengan campuran
pumakkal 10 ml, Perlakuan keempat Pemberian air cucian beras dan air rendaman kulit
bawang merah dengan campuran pumakkal 15 ml, Perlakuan kelima Pemberian air
cucian beras dan air rendaman kulit bawang merah dengan campuran pumakkal 20 ml.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman dengan satuan (cm)
dan Jumlah helai daun (menghitung manual), untuk mengetahui pengaruh pumakkal
pada larutan hormon tumbuh pada air cucian beras dan air rendaman kulit bawang
merah dilakukan analisis data dengan menggunakan uji ANAVA satu jalur dan uji lanjut
untuk mengetahui perlakuan yang paling optimum terhadap pertumbuhan tanaman
tanduk rusa dengan uji BNJ. Berdasarkan penelitian bahwa terdapat pengaruh nyata
pemberian hormon tumbuh pada pertumbuhan tanaman tanduk rusa, dengan perlakuan
yang terbaik yaitu perlakuan ketiga pemberian Pemberian air cucian beras dan air
rendaman kulit bawang merah dengan campuran pumakkal 10 ml. Hasil penelitian ini
dapat dijadikan sumber belajar biologi berupa video dengan materi pertumbuhan dan
perkembangan kelas XII.
Kata Kunci: Larutan hormon tumbuh, tanaman tanduk rusa, sumber belajar
biologi.