DETAIL DOCUMENT
EFEKTIFITAS DAN FAKTOR PENGHAMBAT PROGRAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA METRO
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muhammadiyah Metro
Author
NURHAFIDZA, MUTIARA
Subject
Ilmu Hukum 
Datestamp
2024-03-26 07:15:37 
Abstract :
ABSTRAK EFEKTIFITAS DAN FAKTOR PENGHAMBAT PROGRAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA METRO Oleh: MUTIARA NURHAFIDZA NPM. 20810009 Paradigma tentang proses pemasyarakatan kini telah berubah. Perubahan paradigma ini karena lembaga pemasyarakatan tidak dipandang sebagai penghukuman saja, tetapi sebagai pembinaan kepada narapidana agar menjadi lebih baik. Permasalahannya: a. Bagaimana efektifitas pelaksanaan program pembinaan kepribadian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Metro?. b. Faktor penghambat dalam pelaksanaan program pembinaan kepribadian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Metro?. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis empiris adalah melakukan penelitian di lapangan yaitu dengan melihat fakta-fakta yang ada tentang efektifitas program pembinaan kepribadian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Metro. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Efektifitas proses pelaksanaan pembinaan narapidana dapat berjalan efektif dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya sesuai yang diharapkan oleh ketentuan perundang-undangan. Pembinaan jasmani, pembinaan kemampuan intelektual, pembinaan keterampilan pembinaan yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Metro dilaksanakan dengan sistim pemasyarakatan berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Pelaksanaan Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Metro berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan. 2. Hambatan Lembaga Pemasyarakatan dalam pembentukan karakter dan pribadi meliputi hal-hal sebagai berikut: kurang berjalannya program pelaksanaan pembinaan dengan baik, rendahnya minat Narapidana itu sendiri untuk mengikuti program pembinaan, kurang memadainya tenaga teknis pemasyarakatan, rendahnya semangat petugas untuk melaksanakan tugasnya. Petugas kurang menguasai bidang tugasnya masing-masing, dan kurangnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan. Saran penulis adalah: 1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada intitusi pemerintahan, khususnya bagi lembaga pemasyarakatan agar lebih memperhatikan keseluruhan yang terkait pada aspek pembinaan tanpa mengabaikan salah satu aspeknya. 2. Agar efektifitas proses pembinaan yang ada diharapkan sarana maupun prasarana pembinaan yang ada ditambah sehingga pembinaan dapat dilakukan lebih maksimal dan efektif. 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Metro