Abstract :
Dalam penelitian ini fokus penelitian diarahkan pada peran guru bimbingan dan
Konseling dalam membantu peserta didik meningkatkan pengelolaan emosi.
Berdasarkan fokus masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian yaitu:
Bagaimanakah pengelolaan emosi peserta didik yang orang tuanya broken home?
Bagaimana peran guru BK dalam membantu meningkatkan kemampuan mengelola
emosi pada peserta didik yang orangtuanya broken home? Metode penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Kehadiran
peneliti sebagai pengumpul data penelitian sekaligus menganalisis data. Instrumen
dalam penelitian ini menggunakan lembar wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan analisis data deskriptif induktif. Hasil penelitian ini
disimpulkan bahwa: Pengelolaan emosi peserta didik sebelum adanya peran dan
campur tangan guru bimbingan dan konseling, kondisi pengelolaan emosinya masih
kurang optimal. Hal ini ditandai dengan peserta didik belum mampu untuk mengatasi
emosi yang bergejolak di dalam dirinya, kurang mampu menontrol emosi, masih
berpikiran negatif, stres, dan menarikk diri dari pergaulan. Peran guru bimbingan
dan konseling dalam membantu meningkatkan pengelolaa emosi peserta didik yakni
guru bimbingan dan konseling selalu bertindak sebagai pembimbing, konselor,
sahabat, penasehat, dan motivator bagi peserta didik. Melalui perannya tersebut
pengelolaan emosi peserta didik perlahan-lahan menigkat dengan baik.
.