Abstract :
Hasil survei yang dilakukan di SMA Negeri 1 Gunung Agung melalui
Observasi, Wawancara, dan dokumentasi ditemukan bahwa masih adanya
peserta didik yang nilai hasil belajarnya dibawah KKM. Hal ini mengindikasikan
adanya gejala kesulitan belajar peserta didik pada pembelajaran daring. Padahal
pembelajaran secara daring dapat membuka kesempatan lebih luas kepada
peserta didik untuk menggali pengetahuan dan wawasan melalui jaringan
internet atau sistem online. Akan tetapi, pada kenyataannya masih ada peserta
didik yang mengalami kesulitan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kegiatan pembelajaran
peserta didik Kelas X IPS 1 menggunakan metode pembelajaran daring di SMA
Negeri 1 Gunung Agung, menganalisis kesulitan apa saja yang ditemui peserta
didik Kelas X IPS 1 ketika pembelajaran Daring SMA Negeri 1 Gunung Agung,
dan Untuk menganalisis solusi pemecahan masalah terkait kesulitan belajar
peserta didik menggunakan pembelajaran Daring di SMA Negeri 1 Gunung
Agung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data
dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik di SMA Negeri 1 Gunung
Agung. Adapaun metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada lima peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran sejarah. Hal ini terlihat dari
karakteristik kesulitan peserta didik diantaranya adalah hasil belajar yang belum
mencapai nilai KKM, kurang aktif dalam diskusi dan pembelajaran, dan tidak
konsentrasi dalam belajar. Berdasarkan diagnosis kesulitan belajar, gejala yang
dialami peserta didik disebabkan karena peserta didik tidak memiliki sarana
belajar seperti HP dan lingkungan belajar yang kurang kondusif seperti gangguan
sinyal internet. Solusi untuk mengatasi kesulitan yang dialami peserta didik
adalah guru memberikan kemudahan dengan mengunjungi peserta didik yang
tidak memiliki HP.