Abstract :
Budidaya tambak udang di Bratasena memiliki beberapa risiko saat
budidaya. Risiko yang sering di alami oleh usahatani tambak di Bratasena salah
satunya yaitu risiko operasional yang meliputi permodalan dan laba rugi, risiko
tersebut berpengaruh pada hasil panen udang. Tujuan dari penelitian yang
peneliti lakukan adalah 1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat risiko usahatani dalam budidaya udang vaname. 2) Untuk mengetahui
seberapa besar tingkat risiko operasional yang di hadapi usahatani dalam
budidaya udang vaname di Blok 71 Tanjung Krosok Bratasena Lampung
Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani udang di Desa
Bratasena yang berjumlah 250 petani. Teknik non probability sampling yang
digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu teknik purposive
sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 39 orang dibagi menjadi tiga
kelompok berdasarkan luas tambak, pengalaman dan pendidikan. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan hasil rata-rata atau mean, ukuran
ragam (variance) atau simpangan baku (standard deviation), koefisien variasi
dan batas bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi tingkat risiko usahatani dalam budidaya udang vaname di Blok 71
Tanjung Krosok Bratasena Lampung Tengah diantaranya adalah petani
pengelola, luas lahan dan pendidikan petani tambak udang. Tingkat risiko yang
dihadapi usahatani tambak dalam budidaya udang vaname di Blok 71 Tanjung
Krosok Bratasena Lampung Tengah yaitu kecil. Namun secara keseluruhan
dilihat dari tersebut memiliki nilai CV < 0,5 dan nilai L > 0, petambak udang tidak
mengalami resiko terhadap produksi yang diperoleh. Usaha budidaya tambak
udang yang dilakukan petambak memiliki nilai CV < 0,5 dan nilai L > 0, berarti
petambak terhindar dari resiko pendapatan. Hal ini dikarenakan kecinya resiko
produksi yang dihadapi dan tingginya harga udang Vaname tersebut.