ANALISIS STABILITAS LERENG DI KAMPUNG CIHERANG DESA CIJANGKAR KECAMATAN NYALINDUNG KABUPATEN SUKABUMI
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Author
Eryawan, Erwin
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Datestamp
2019-09-24 01:39:32
Abstract :
Desa Cijangkar kecamatan Nyalindung merupakan daerah yang berkontur. Faktor kemiringan lereng di desa Cijangkar pada saat air hujan deras dengan durasi yang lama akan memperbasar kemungkinan terjadinya longsor. Diatas lereng dan di kaki lereng terdapat pemukiman penduduk dan lahan pertanian yang perlu dijaga, serta terdapat jalan penghubung antara desa nyalindung ke pusat kota, dimana apabila jalan ini terputus yang diakibatkan oleh kelongsoran tanah akan menimbulkan lumpuhnya perekonomian warga nyalindung. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai perbandingan antara nilai kuat geser yang diperlukan untuk mempertahankan kestabilan lereng dengan kekuatan geser yang menyebabkan longsor. Dengan mengetahui nilai perbandingan tersebut, maka dapat menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kadar air menunjukkan bahwa air yang terkandung didalam tanah (?) sebesar 41,43%. Sehingga menyebabkan daya serap tanah terhadap air hujan sangat kecil. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Fellenius dan metode Bishop, kondisi lereng yang berada di kampung Ciherang, Desa Cijangkar dalam keadaan tidak stabil. Hal ini dikarenakan nilai faktor keamanan dari kedua metode ini menunjukkan kurang dari 1,5. Untuk mencegah terjadinya longsor, maka terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu: mengalih fungsikan lahan basah menjadi lahan kering, menanam pohon yang berdaun rindang, membuat saluran drainase yang kedap air serta dapat memperlambat laju aliran air.
Desa Cijangkar kecamatan Nyalindung merupakan daerah yang berkontur. Faktor kemiringan lereng di desa Cijangkar pada saat air hujan deras dengan durasi yang lama akan memperbasar kemungkinan terjadinya longsor. Diatas lereng dan di kaki lereng terdapat pemukiman penduduk dan lahan pertanian yang perlu dijaga, serta terdapat jalan penghubung antara desa nyalindung ke pusat kota, dimana apabila jalan ini terputus yang diakibatkan oleh kelongsoran tanah akan menimbulkan lumpuhnya perekonomian warga nyalindung. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai perbandingan antara nilai kuat geser yang diperlukan untuk mempertahankan kestabilan lereng dengan kekuatan geser yang menyebabkan longsor. Dengan mengetahui nilai perbandingan tersebut, maka dapat menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kadar air menunjukkan bahwa air yang terkandung didalam tanah (?) sebesar 41,43%. Sehingga menyebabkan daya serap tanah terhadap air hujan sangat kecil. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Fellenius dan metode Bishop, kondisi lereng yang berada di kampung Ciherang, Desa Cijangkar dalam keadaan tidak stabil. Hal ini dikarenakan nilai faktor keamanan dari kedua metode ini menunjukkan kurang dari 1,5. Untuk mencegah terjadinya longsor, maka terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu: mengalih fungsikan lahan basah menjadi lahan kering, menanam pohon yang berdaun rindang, membuat saluran drainase yang kedap air serta dapat memperlambat laju aliran air.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
