Institusion
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Author
Zalzabilla, Zaenab
, Rona Rizkhy Bunga Chasana, S.I.Kom, M.A.
Subject
H Social Sciences (General)
Datestamp
2024-10-02 08:27:30
Abstract :
Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Maka dari itu, sebagai penanggung jawab dalam menyediakan kebutuhan pangan bagi setiap masyarakat, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional, dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik untuk melakukan pengendalian terhadap penyaluran stok beras. Pemberitaan mengenai penetapan HET (Harga Eceran Tertinggi) beras kualitas medium membuat banyaknya respon dari masyarakat terhadap kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi respon krisis yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia bersama Badan Pangan Nasional dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik dalam menghadapi krisis yang terjadi akibat kenaikan harga beras pada tahun 2024. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Situational Crisis Communication Theory (SCCT) dengan pengukuran kategorisasi respon krisis. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis isi dengan pemberitaan yang dimuat pada pemberitaan media massa online yaitu KOMPAS.com dan CNBC Indonesia pada periode waktu 1 Januari - 23 Maret 2024. Berdasarkan analisis yang dilakukan sebanyak 42 artikel berita dalam kedua media online tersebut, peneliti menemukan kategorisasi respon krisis yang paling dominan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, Badan Pangan Nasional, dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik adalah justification. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia Bersama Badan Pangan Nasional dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik bertindak secara bertanggung jawab untuk mengurangi dampak negatif dari krisis yang terjadi saat ini.