Abstract :
Dalam tugas akhir ini dikontrol ulang sebuah gedung lima lantai + satu
basement dengan metode SAP 2000 permodelan dua dimensi. Kontrol ulang
gedung tersebut mempunyai tujuan mengetahui perbedaan dimensi dan jumlah
tulangan dari masing-masing balok dan kolom pada setiap tingkat. Perencanaan
pembebanan struktur menggunakan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk
Gedung 1983. Analisis struktur menggunakan daktalitas tingkat dua dan berada
pada wilayah gempa enam. Metode perencanaan menggunakan metode SKSNI-T-
1991-03 dengan fc’ = 22,5 Mpa dan fy = 278,4 Mpa. Hasil yang diperoleh pada
perencanaan struktur adalah sebagai berikut : perencanaan balok utama untuk
lantai 1,2,3,4 dan 5 menggunakan dimensi 350/500 dengan tulangan pokok D20
dan tulangan geser 2dp8. Perencanaan balok utama untuk atap menggunakan
dimensi 300/400 dengan tulangan pokok D20 dan tulangan geser 2dp8.
Perencanaan kolom terbagi atas :
1). Kolom dasar menggunakan dimensi 500/500 dengan tulangan pokok D25
dan tulangan geser 2dp8.
2). Kolom lantai 1 menggunakan dimensi 400/400 dengan tulangan pokok D25
dan tulangan geser 2dp8.
3). Kolom lantai 2 menggunakan dimensi 350/350 dengan tulangan pokok D20
dan tulangan geser 2dp8.
4). Kolom lantai 3,4 dan 5 menggunakan dimensi 300/300 dengan tulangan
pokok D16 dan tulangan geser 2dp8.
Pondasi struktur utama menggunakan pondasi tiang pancang dengan dimensi 400
x 400 mm, panjang 15 m, jumlah tiang pancang 5 tiang dengan tulangan pokok
D20 dan beugel 2dp6. Pada poer pondasi menggunakan ukuran 2,5 m x 2,5 m,
tebal 80 cm, digunakan tulangan D20.