DETAIL DOCUMENT
KOMPARASI PERENCANAAN OVERLAY DENGAN METODE BINA MARGA SKBI 1987, AASHTO 1972 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP NILAI EKONOMIS (STUDI KASUS RUAS JALAN SUKOHARJO – WONOGIRI KM 10 + 000 – KM18 + 000 )
Total View This Week11
Institusion
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Author
D E N D I , D E N D I
Subject
T Technology (General) 
Datestamp
2010-11-15 10:44:21 
Abstract :
Untuk mempertahan kinerja dan memberikan kenyamanan secara struktural bagi pengguna ruas jalan Sukoharjo – Wonogiri km 10 + 000 – km 18 + 000, perlu sekali dilakukan pelapisan ulang (overlay). Penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui kebutuhan tebal perkerasan menurut Metode Analis Komponen Bina Marga SKBI 1987 dan Metode AASHTO 1972 dan Implikasinya Terhadap Kelayakan Nilai Ekonomis. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan (data primer) yang bertujuan untuk mengetahui ; nilai kondisi perkerasan, geometri jalan, volume laulintas , kondisi lingkungan dsb, sedangkan cara yang kedua dengan pengumpulan data dari Instansi dan Dinas yang terkait (data sekunder) yang meliputi ; nilai daya dukung tanah dasar, struktur lapisan konstruksi, volume lalulintas, curah hujan dan sebagainya.Setelah melakukan pengumpulan data data diperoleh hasil : nilai CBR 5,42 %, curah hujan 1164 mm/tahun, kelandaian jalan 2,3%, nilai kondisi existing 60%, volume laulintas dan data lain baik yang bersifat sekunder maupun primer. Setelah dilakukan pembahasan menurut metode Bina Marga SKBI 1987 diperoleh hasil : ITPADA = 7,07 ; ITPUR = 12,27; ITP = 5,20. koefisien bahan MS 744 (a1 = 0,40) tebal overlay = 13,00cm. Sedang menurut metode AASHTO 1972 diperoleh hasil sebagai berikut : SN taksiran = 4; SN EXISTING = 3,108 dan Δ SN = 0,892 kebutuhan overlay dengan menggunakan nilai koefisien Plan mix (high stability a1 = 0,44) tebal perkerasan = 5,07 cm jika menggunakan koefisien sama dengan metode Bina Marga SKBI 1987 MS 744 (a1 = 0,40) tebal overlay = 5,57cm.  
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Surakarta