Abstract :
Penelitian layak untuk dikaji, karena Nilai-nilai Total Quality Management
(TQM) bidang pendidikan pada sekolah-sekolah di bawah Departemen Agama Kota
Salatiga memiliki kelebihan, kekurangan, tantangan serta harapan yang besar bagi
pengelola pendidikan dalam rangka peningkatan mutu.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengelolaan pendidikan,
implementasi TQM, kendala-kendala yang dihadapi, cara mengatasi kendala-
kendala serta umpan balik dari pelanggan terhadap sekolah-sekolah di bawah
Departemen Agama Kota Salatiga.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif
dengan berfokus pengelolaan pendidikan pada Madrasah-madrasah di Kota Salatiga.
Metode pengumpulan data yang digunakan pengamatan, wawancara, kuesioner dan
dokumentasi untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan TMQ di Madrasah Aliyah
Kota Salatiga. Teknik analisis data merupakan perpaduan constant comperative
methode dengan kasus ganda (cross-site-analysis).
Hasil temuan penelitian menunjukkan kelebihan dan kekurangan bahwa
sekolah-sekolah di bawah Departemen Agama Kota Salatiga dalam
mengimplementasikan Nilai-nilai Total Quality Management (TQM). Fokus
pelanggan siswa sebagai pelangan utama pada Madrasah Aliyah Kota Salatiga telah
memperoleh perhatian dari pengelola pendidikan, sisi lain satu Madrasah (MA As
Soorkaty) siswa kurang memperoleh perhatian. Perbaikan terus menerus sekolah di
bawah Departemen Agama Kota Salatiga telah melakukan proses perbaikan
berkesinambungan seperti yang telah diterapkan oleh MAN 1 dan MAN 2 Salatiga.
Manajemen partisipasi guru, karyawan dan siswa diberikan kesempatan untuk
terlibat serta berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksanaan pendidikan. Team
work kerjasama team dan kemitraan dijalin dan dibina sebagai upaya peningkatan
kualitas dan melakukan tugasnya lebih baik (obsesi terhadap kualitas);
pemberdayaan atau empowerment sumber daya manusia memberikan pengaruh
berarti dalam peningkatan kualitas pelaksanaan pendidikan di MAN Kota Salatiga,
telah dilaksanakan dengan berbagai kekurangan dan kelebihan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengikutkan pendidikan kejenjang berikutnya mengikuti dan
mengadakan pelatihan, akhirnya tumbuh kesadaran meningkatkan kemampuan
sendiri; komitmen manajer puncak pengambil kebijakan memiliki komitmen yang
kuat untuk meningkatkan dan membudayakan kualitas hasil lulusan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Nilai-nilai Total Quality
Management (TQM) di lembaga-lembaga pendidikan di bawah Departemen Agama
secara umum telah melaksanakan Nilai-nilai Total Quality Management (TQM)
dengan kelebihan dan kekurangan yang akhirnya harapan ke depan oleh pengelola
kebijakan mampu memberikan pelayanan dan peningkatan kualitas.