Abstract :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akreditasi sekolah
terhadap keefektifan input, proses dan output pada SMPN 2 Sukoharjo.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subyek
penelitian sebagai Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru terkait dan
Komite Sekolah pada SMPN 2 Sukoharjo. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa
data yang digunakan dengan menggunakan model analisis interaktif. Dalam
model analisis ini ada tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan
penarikan kesimpulan/verifikasi dilakukan dengan cara aktivitasnya berbentuk
interaksi antar komponen dan dengan proses pengumpulan data sebagai siklus.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa
(1) Pengaruh akreditasi sekolah terhadap keefektifan input SMPN 2 Sukoharjo
dapat diketahui dari input terdiri dari Raw input : Jumlah siswa yang mendaftar
setiap tahun jumlahnya melebihi kapasitas sehingga dilakukan tes penerimaan
siswa baru. Namun tes yang dilakukan masih sebatas pada ranah kognitif.
Instrumental input : Visi sekolah dinyatakan secara jelas dan diruang lobby
terpasang secara lengkap visi, misi, tujuan sekolah, dan tata tertib sekolah. Dari
segi pendidikan sebagian besar guru SMPN 2 Sukoharjo telah berijazah S1 dan
satu orang berijazah magister, para guru masing-masing telah mengikuti penataran
sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, rasio guru dan murid 1:15 hal ini
sudah sesuai dengan standar. Keadaan sarana dan prasarana cukup memadai
seperti jumlah kelas sebanyak 18 kelas dan ditiap terdapat 40 siswa, keadaan
ruangan kelas reprentatif untuk KBM dilengkapi pula dengan fasilitas audio
visual. Terdapat laboratorium IPA, ruangan komputer, masjid, kamar mandi/wc,
lapangan basket, bak lompat jauh, ruang koperasi siswa, ruang koperasi guru,
ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, dan. ruang UKS. Budaya yang
terbentuk di SMPN 2 Sukoharjo cukup bagus diantaranya adanya budaya salam,
budaya religi dan budaya kebersihan serta kedisiplinan. Environmental input:
Adanya partisipasi masyarakat yang tergabung dalam Komite sekolah yang
menyusun RAPBS bersama dengan sekolah, adanya kerjasama dengan pihak lain
diantaranya LPK dan pihak kepolisian, adanya organisasi profesi guru berupa
MGMP yang merupakan wadah untuk saling berbagi pengalaman mengajar,
berbagi metode pembelajaran yang mutakhir. (2) Pengaruh akreditasi sekolah
terhadap keefektifan proses SMPN 2 Sukoharjo dapat diketahui dari pelaksanaan
kurikulum, proses pembelajaran, organisasi, manajemen dan kelembagaan
sekolah, serta pembiayaan.Kurikulum yang digunakan oleh SMPN 2 Sukoharjo
adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang berpusat pada siswa
(Student Centered). SMPN 2 Sukoharjo telah melaksanakan KBM dengan menggunakan sistem PAKEM (Pembelajaran, Aktif, Efektif dan Menyenangkan),
pembelajaran tidak hanya terjadi dalam kelas, tetapi diluar kelas seperti
diperpustakaan, laboratorium, masjid, lapangan, dan lain sebagainya. Organisasi
di SMPN 2 Sukoharjo telah tertata dngan baik dan telah dilengkapi dengan job
discribtion sehingga tidak ada lagi tumpang tindih tugas. Kepala sekolah telah
melaksanakan supervisi dan pembinaan rutin terhadap guru dan karyawan. Dalam
hal pembiayaan pihak sekolah merencanakannya dengan menyusun RAPBS, yang
disusun bersama pihak komite dan diakhir tahun pelajaran mengadakan laporan
pertanggungjawaban dihadapan wali siswa dan seluruh warga sekolah.
(3) Pengaruh akreditasi sekolah terhadap keefektifan out put SMPN 2 Sukoharjo
dapat diketahui dari hasil ujian akhir selama tiga tahun terakhir dapat meluluskan
siswa 100% dengan nilai rata-rata diatas 6. Angka mengulang dan putus sekolah
sebesar nol persen, artinya tidak ada siswa yang mengulang dan putus sekolah.
Dalam prestasi akademik dan non akademik SMPN 2 Sukoharjo meraih telah
berbagai prestasi yang dicapai oleh siswa maupun guru baik dari tingkat
kabupaten sampai nasional.