Abstract :
Menjelang era bebas dan persaingan yang sangat ketat pada lembaga
pendidikan saat ini pegawai dituntut untuk bekerja secara professional tidak hanya
sekedar mencari nafkah dan menghidupi diri sendiri dan keluarganya. Akan tetapi,
mereka harus bekerja secara professional agar lembaga atau yayasan dapat
tumbuh dan berkembang untuk menghadapi persaingan dengan lembaga
pendidikan lain. Para pemimpin lembaga yang menekankan pada pendekatan
ekonomi akan berangkat dengan asumsi bahwa pegawai Assalaam akan bekerja
secara optimal bila mereka mendapatkan imbalan yang cukup baik dalam bentuk
finansial maupun imbalan lainnya seperti kredit perumahan, kendaraan dan
fasilitas lainnya.
Permasalahan pada penelitian ini adalah “Adakah pengaruh variabel
motivasi: faktor finansial, faktor psikologi, dan faktor sosial terhadap prestasi
kerja pegawai PPMI Assalaamâ€. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pegawai PPMI Assalaam. Sampel merupakan obyek yang mewakili populasi,
dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebesar 100 responden yang
diambil dari 362 pegawai PPMI Assalaam. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini terdapat perubahan yang signifikan antara metode OLS
dan LPM, yaitu baik pada uji tanda, uji parsial (Uji t), Uji F, maupun R2
hasil uji
tanda diperoleh bahwa faktor-faktor motivasi kerja yaitu faktor finansial, faktor
psikologis, dan faktor sosial mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi kerja
pegawai PPMI Assalaam. Hal ini berarti bahwa tingkat prestasi kerja pegawai
akan meningkat apabila ada kenaikan aspek motivasi yaitu faktor finansial, faktor
psikologis, dan faktor sosial. Pada uji t dengan metode LPM, diperoleh nilai
signifikansi faktor finansial (X1) = 0,000, faktor psikologis (X2) = 0,000, dan
faktor sosial (X3) = 0,000, dengan tingkat keyakinan 95 % atau α = 0,05 sehingga
dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara aspek movitasi kerja
terhadap prestasi kerja pegawai, dan dengan tingkat keyakinan 95% atau α = 0,05.
Pada uji F, diperoleh nilai nilai F sebesar 1014,611 dengan derajat keyakinan 99%
atau α = 0,01. Begitu pula pada uji R2
, nilai R2
sebesar 0,969%, yang berarti
96,9% tiga variabel bebas yang dimasukkan dapat menjelaskan variabel terikat
yaitu prestasi kerja pegawai, sedangkan yang 3,1% dijelaskan oleh variabel di luar
model.