DETAIL DOCUMENT
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2008
Total View This Week37
Institusion
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Author
NURANNI , NURANNI
Subject
HD28 Management 
Datestamp
2010-11-15 01:21:11 
Abstract :
Dengan laporan keuangan dapat digunakan untuk pengukuran kesehatan perusahaan. Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan kepada para pemilik perusahaan atas kinerja yang telah dicapainya. Serta merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk mengetahui posisi keuangan yang dapat mengkomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisa ekonomi dan peramalan untuk di masa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui Kinerja Keuangan Perbankan Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 – 2008. Adapun penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen. Alat analisis yang digunakan rasio keuangan. Dari analisis data diketahui selama tahun 2004 – 2008 current ratio terendah adalah PT. Eksekutif Internasional Tbk, menunjukkan kinerja keuangannya menurun dalam hal menambah hutang lancar yang cukup besar tapi tidak diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar yang cukup besar pula berarti dalam keadaan tidak likuid. Dari tahun ke tahun quick ratio masing-masing bank berbeda, bila dilihat dari standar 100 % sebagian besar bank-bank konvensioanl masih mampu memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar tanpa persediaan, sehingga dapat dikatakan dalam keadaan likuid. Total Debt to Capital Asset Ratio tertinggi adalah PT. Bank Century Tbk yaitu sebesar 1,32 % artinya setiap Rp 1,00 aktiva menjamin total hutang Rp 0,0132 maka PT. Bank Century Tbk adalah insolvabel, ini menunjukkan kinerja keuangan PT. Bank Century Tbk tidak mampu melunasi semua hutang–hutangnya. Total Debt to Equity tertinggi pada tahun 2004 - 2008 adalah PT. Bank Century Tbk sebesar 24 % artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri menjamin hutang lancar Rp 0,2400. PT. Bank Century Tbk belum mampu membayar total hutang dengan modal yang dimilikinya bila PT. Bank Century Tbk dibubarkan. ROI tertinggi adalah PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk sebesar 7,66 % berarti laba sebelum pajak Rp. 0,0766 dibiayai Rp. 1 total aktiva. ROI PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk dari tahun ke tahun mengalami naik turun, menunjukkan efektifitas pada aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan dengan menghasilkan laba juga naik turun. Nilai rata-rata ROE tertinggi adalah PT. Bank Lippo Tbk sebesar 27,39 % dan nilai rata-rata ROE terendah adalah PT. Bank Century Tbk yaitu sebesar -79,80 %. ROE PT. Bank Lippo Tbk sebesar 27,39 % artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri dapat menghasilkan laba Rp 0,2739. ROE PT. Bank Century Tbk sebesar -79,39 % artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri dapat mengurangi laba Rp 0,7939. Tingkat perputaran modal kerja (working capital turnover) tertinggi terjadi pada PT. Bank Lippo Tbk dengan rata-rata sebesar 7.166 kali per tahun. Ini berarti bahwa rata-rata penjualan netto yang terdapat pada modal kerja terkumpul kembali dalam waktu 30 hari. Perputaran aktiva (Total Assets Turnover) terbanyak adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk menunjukkan angka 0,19 x yang berarti setiap Rp 1,00 aktiva dapat menghasilkan Rp 0,19 penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk efisien dalam menggunakan aktiva 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Surakarta