Abstract :
Sebagai dampak kemajuan pembangunan maka banyak bangunan-bangunan baru yang berdiri.
Kebanyakan bangunan-bangunan yang baru tersebut dibangun menggunakan beton karena
pemakaian beton lebih murah dari bangunan baja dan lebih kuat dari bangunan yang terbuat dari
kayu. Dengan makin banyaknya pembangunan menggunakan beton maka semakin banyak pula
penggunaan pasir sungai yang dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan yaitu mengikis daerah
sungai disamping merusak keindahan sekitar sehingga diperlukan solusi atas masalah tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mutu beton dengan menggunakan pasir
putih Pulau Pinang dibandingkan dengan pasir Sungai Rantau dengan campuran agregat kasar,
semen dan air yang sama. Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu dari hasil pengujian yang telah
dilakukan di laboratorium terhadap beton dengan benda uji berbentuk kubus yang dirancang
dengan metode DOE (Design of Normal Concrete, Mixes), maka dapat dilihat bahwa metode
tersebut memberikan hasil yang sesuai dengan mutu beton rencana, yakni Pasir Rantau didapat
= 353,634 kg/cm² > 225 kg/cm² dan Pasir putih darat Pulau Pinang didapat = 228,482
kg/cm² > 225 kg/cm². Melihat perilaku dari kuat tekan beton yang ditunjukkan masing-masing
sample yang digunakan pada penelitian ini pasir putih darat Pulau Pinang mengalami penurunan
tegangan sebesar 25,19% dari pasir Rantau.
s a result of the progress of development, many new buildings were erected. Most of the new
buildings were built using concrete because the use of concrete is cheaper than steel buildings and
stronger than wooden buildings. With the increasing number of developments using concrete, the
more use of river sand which can cause environmental damage, namely eroding the river area in
addition to destroying the beauty of the surroundings, so a solution to this problem is needed. The
purpose of this study was to determine how the quality of concrete using the white sand of Pulau
Pinang was compared to the sand of the Rantau River with the same mixture of coarse aggregate,
cement and water. The conclusion of this study, namely from the results of tests that have been
carried out in the laboratory on concrete with a cube-shaped test object designed with the DOE
(Design of Normal Concrete, Mixes) method, it can be seen that the method gives results that are
in accordance with the design concrete quality, namely Rantau Sand obtained 'bk = 353.634
kg/cm² > 225 kg/cm² and white sand onshore in Pulau Pinang obtained ?'bk = 228.482 kg/cm² >
225 kg/cm². Seeing the behavior of the compressive strength of concrete shown by each sample
used in this study, the white sand of Pulau Pinang experienced a stress drop of 25.19% from that
of Rantau sand.