DETAIL DOCUMENT
KONFLIK MASYARAKAT NELAYAN DI DESA PALALAKKANG KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Makassar
Author
WAHYUNI, SRI
Subject
PASCASARJANA 
Datestamp
2018-08-06 03:19:55 
Abstract :
Penelitian ini mengkaji tentang konflik pada masyrakat nelayan di Desa Palalakkang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, mengapa terjadi konflik pada masyarakat nelayan di desa palalakkang, kecamatan Galesong Kabupaten Takalar? bagaimana bentuk-bentuk konflik pada masyarakat nelayan di desa Palalakkang kecamatan Galesong Kabupaten Takalar ? dan upaya-upaya apa yang dilakukan oleh nelayan untuk meminimalisir konflik? .Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan cara wawancara, wawancara ini merupakan pengumpulan data tanya jawab dengan sumber informasi masyarakat nelayan di Desa Palalakkang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Observasi, observasi ini digunakan untuk melihat, mengamati, dan mencatat data yang berkaitan dengan obyek penelitian. Dokumentasi, dokumentasi ini merupakan cara pengumpulan data yang diawali dengan menghimpun, memilih-milih, kemudian menerangkan dan menafsirkan dengan tujuan dapat memperkuat data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab terjadinya konflik pada masyarakat nelayan di Desa Palalakkang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar adalah konflik sistem bagi hasil disebabkan karena seorang punggawa menyalahi kesepakatan yang telah ditentukan dan penafsiran dan perbedaan pendapat tentang sistem bagi hasil serta kesalah pahaman dan perlunya bendungan emosi dan saling mengharagai. Bentuk-bentuk konflik pada masyarakat nelayan yaitu konflik antara punggawa dan sawi dalam sistem bagi hasil, konflik dapat berwujud konflik laten, dan manifest. Adapun upaya-upaya yang dilakukan masyarakat nelayan dalam meminimalisir konflik yakni dengan cara mengalah dari salahsatu pihak, Berdasarkan informasi yang didapatkan bawa adanya kesadaran diri oleh seorang sawi dan punggawa, disaat terjadinya perselisihan antara sawi dan punggawa sehingga diantaranya memilih untuk mengalah demi kebaikan bersama. Adapula dengan cara kompromi, pendekatan ini lebih menekankan pada kesediaan masing-masing pihak untuk menurunkan tuntutannya dan mengambil jalan tengah dari kepentingan kedua belah pihak. Selanjutnya dengan cara bantuan pihak ketiga,seseorang itu yang dianggap bijak dan bisa dipercaya. Kata kunci:sawi dan punggawa. 
Institution Info

Universitas Negeri Makassar