DETAIL DOCUMENT
Evaluasi implementasi Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai dasar Penilaian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Pasuruan ( Studi kasus pada Sekolah-Sekolah di Kec.Kraton)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Merdeka Malang
Author
Ulum, Khoirotul
Subject
 
Datestamp
2021-03-05 04:07:06 
Abstract :
Perkembangan ekonomi Indonesia yang pesat, yang dimulai pada akhir tahun enam puluhan menuntut kemampuan manajerial atau pemerintah untuk lebih efektif dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dengan harapan hasil yang maksimal. Upaya tersebut tidak akan lepas dari kebutuhan dana sebagai salah satu pendorong terwujudnya suatu sistem pengelolaan pemerintahan yang baik (Good Governance).Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan subsidi dari pemerintah pusat, tetapi tanggungjawab utama untuk Wajib Belajar 9 tahun, kewenangannya ada pada pemerintah kabupaten atau kota. Dalam implementasinya dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sesuai tugas dan fungsinya, dalam hal ini adalah peran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Pasuruan sebagai pelaksana salah satu Program Kompensasi Pengurangan Subsidi-Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) yaitu BOS. Dari latar belakang diatas, permasalahan yang diajukan oleh peneliti ? apakah anggaran yang ditetapkan telah dilaksanakan dengan baik oleh Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Pasuruan dan bagaimanakah implementasi penyaluran dana BOS dalam rangka program sekolah gratis ??. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menganalisis implementasi anggaran BOS sebagai dasar penilaian kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Pasuruan. Dalam memecahkan permasalahan ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan menitikberatkan pada anggaran BOS yang telah ditetapkan sebelumnya dengan realisasi sesungguhnya dan menggunakan uji kuisioner. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, jumlah total anggaran BOS yang diusulkan selama satu tahun sebesar Rp 584.223.750 dan jumlah total realisasi sesungguhnya selama setahun sebesar RP 588.302.500. Dari jumlah keseluruhan antara anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya dengan realisasi sesungguhnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan selisih sebesar Rp 4.078.750. Kemudian hasil tersebut diferivikasi dengan hasil uji kuisioner. Hasil uji kuisioner yang telah dilakukan oleh peneliti, menunjukkan tingkat keberhasilan program dana BOS dalam rangka program sekolah gratis sebesar 16 % (Enam Belas Persen). Berdasarkan hasil analisis tersebut, memperlihatkan terdapat perbedaan selisih, ini menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Pasuruan dinilai belum sesuai dengan ketentuan dalam pelaksanaan APBN dengan tujuan dan sasaran program BOS. Dalam panelitian ini, peneliti tidak dapat mengungkapkan alasan mengapa terdapat perbedaan selisih antara anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya dengan realisasi sesungguhnya pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pasuruan. 
Institution Info

Universitas Merdeka Malang