DETAIL DOCUMENT
Analisis varian biaya produksi digunakan sebagai alat penilaian kinerja manajer produksi produksiPT. Kertas Leces (persero) Probolinggo
Total View This Week0
Institusion
Universitas Merdeka Malang
Author
Sartika, Farida
Subject
 
Datestamp
2021-03-04 02:42:30 
Abstract :
Dunia bisnis saat ini berkembang sangat pesat, perusahaan dituntut untuk menghadapi persaingan dan perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar ? besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan manajemen menjalankan fungsi-fungsinya yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan, pengendalian serta pengambilan keputusan. Untuk mengetahui kemampuan manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut diperlukan suatu alat kinerja seorang manajer yaitu dengan melakukan analisis varian dari laporan biaya produksi. Untuk mengetahui penyimpangan biaya pada perusahaan PT. Kertas Leces (Persero) Probolinggo, sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan dapat melakukan tindakan ? tindakan perbaikan yang berguna dalam mengendalikan biaya untuk periode yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban biaya produksi dikaitkan dengan penilaian kinerja manajer produksi. Dan untuk menganalisis berapa selisih yang terjadi antara anggaran (Standar) dan realisasi biaya produksi serta penyebab terjadinya penyimpangan tersebut yang akan digunakan untuk menilai kinerja manajer produksi. Pengolahan data menggunakan teknik deskripti kualitatif dan kuantitatif, langkah ? langkah pemecahan masalah : menganalisa anggaran, menggolongkan biaya terkendali dan tidak terkendali, analisis selisih biaya produksi dan menganalisis kinerja manajer melalui menganalisis laporan pertanggungjawaban. Hal ini bertujuan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya penyimpangan antara anggaran dan realisasi biaya produksi. Dari hasil analisis pemecahan masalah dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Kertas Leces (Persero) Probolinggo dan kinerja manajer bagian produksi belum efektif, hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan hasil analisis varian kinerja manajer bagian produksi tahun 2004 menghasilkan selisih yang merugikan sebesar Rp. 3.571.381.086 yaitu realisasi biaya produksi lebih besar dari anggaran. Untuk menilai kinerja manajer selama ini, perusahaan belum mencantumkan selisih antara anggaran dan realisasi biaya produksi dan belum dianalisis untuk menentukan penyebab penyimpangan yang terjadi. Selain itu biaya produksi belum digolongkan antara biaya terkendali dan tidak terkendali oleh manajer produksi sehingga sulit untuk menentukan siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas terjadinya penyimpangan serta sulit untuk mengambil tindakan perbaikan perusahaan. 
Institution Info

Universitas Merdeka Malang