Abstract :
ABSTRAK
Selada (Lactuca sativa . L) merupakan salah satu sayuran segar yang paling umum
dibudidayakan di dunia dan pertumbuhannya membutuhkan benih yang berkualitas
tinggi. Selada tergolong tanaman sayuran yang berumur pendek dan baik ditanam pada
akhir musim penghujan, untuk menjaga kontinuitas produksi selada tanpa mengenal
musim diperlukan penanganan dengan cara bercocok tanam secara indoor
menggunakan penyinaran lampu LED sebagai pengganti sinar matahari. Kulit umbi
bawang merah mengandung hormon pertumbuhan berupa sitokinin, auksin, dan
giberelin yang mampu mempercepat proses metabolisme tanaman. penelitian
menggunakan 2 lampu LED Putih Daylight 100% temperatur 6500 K dengan intensitas
cahaya berkisar 1289-1688 lux meter dan lama penyinaran 12 jam, konsentrasi air
rendaman kulit bawang merah (Kontrol positif, Kontrol negatif, Konsentrasi 20g + 100
ml, 30g + 100 ml, dan 40g + 100ml). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa air
rendaman kulit bawang merah tidak memberikan pengaruh positif dan tidak terdapat
konsentrasi optimum yang mampu meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan
selada keriting. Hal tersebut diduga adanya faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan.
Kata kunci: Selada Keriting, Bawang Merah, Hormon