Institusion
Universitas Pakuan
Author
Nisa Ruswandi, Ainun
Rustiani, Erni
Mahyuni, Siti
Subject
Farmasi
Datestamp
2022-09-03 17:35:43
Abstract :
ABSTRAK
(Center, Bold, Arial 12)
Tangkai dan daun talas merupakan bagian tanaman yang memiliki khasiat dalam berbagai
pengobatan namun belum dimanfaatkan dalam bidang obat-obatan. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan karakteristik serbuk tangkai dan daun talas, sehingga dapat dijadikan standar mutu
simplisia dalam proses pengembangan obat tradisional. Metode yang dilakukan meliputi pengujian
makroskopik, uji mikroskopik, serta parameter spesifik dan non spesifik. Hasil penelitian yang
diperoleh yaitu karakter spesifik simplisia serbuk tangkai talas berupa serbuk kasar dan berwarna
coklat; memiliki fragmen pengenal berkas pengangkut, serabut sklerenkim, litosis, kristal ca-oksalat,
dan sel gabus; mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan saponin; nilai Rf untuk senyawa flavonoid
0,51; karakter non spesifik cemaran alfatoksin dan logam Pb negatif; susut pengeringan 8,74%;
kadar sari larut air 17,36%; kadar sari larut etanol 17,01%; kadar air 8,59%; kadar abu 1,71%; dan
kadar abu tidak larut asam 0,55%. Karakter spesifik serbuk daun talas berupa serbuk halus,
berwarna hijau, dan terasa kelat; memiliki fragmen pengenal berkas pengangkut, serabut
sklerenkim, litosis, mesofil, rambut penutup, dan epidermis dengan stomata; mengandung senyawa
alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin; nilai Rf untuk senyawa flavonoid 0,74; karakter non spesifik
cemaran alfatoksin dan logam Pb negatif; susut pengeringan 6,92%; kadar sari larut air 20,72%;
kadar sari larut etanol 14,05%; kadar air 6,20%; kadar abu 2,18%; dan kadar abu tidak larut asam
0,83%. Kesimpulannya bahwa simplisia serbuk tangkai dan daun talas memenuhi syarat Materia
Medika Indonesia 1995 dan Farmakope Herbal Indonesia 2013.
Kata kunci: Daun talas, tangkai talas, karakterisasi, spesifik, non spesifik.