Abstract :
Abstrak
Inflamasi atau radang merupakan bentuk respon tubuh karena adanya cedera maupun infeksi
dengan cara mengeliminasi agen-agen berbahaya dari tubuh. Antiinflamasi adalah obat yang
digunakan untuk menghambat terjadinya vasodilatasi, udem dan nyeri pada peradangan
(Ermawan, 2019). Ekstrak daun binahong mengandung senyawa flavonoid (Kurniawan dkk,
2015). Rimpang jahe emprit memiliki kandungan gingerol dan shogaol yang dapat
menghambat komponen inflamasi (Breeman et al., 2011). Rimpang kunyit memiliki
kandungan kimia yang aktif sebagai antiinflamasi yaitu kurkuminoid (Mudawamah, 2017).
Peneltian yang sudah dilakukan (Indriani dkk, 2019), kombinasi ekstrak etanol daun binahong,
rimpang jahe dan rimpang kunyit memiliki efektivitas antiinflamasi dengan dua kombinasi
dosis efektif yaitu 1,5mg/20gBB : 0,3mg/20gBB : 5mg/20gBB dan 3mg/20gBB :
0,3mg/20gBB : 2,5mg/20gBB. Untuk mempermudah penggunaan obat, kombinasi akan
diformulasikan kedalam bentuk sediaan gel. Evaluasi dilakukan dengan cara mengamati
penurunan tingkat kebengkakan radang setelah diberikan sediaan pada telapak kaki tikus jantan
yang sebelumnya diinduksi dengan karagenan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
formula berpotensi sebagai antiinflamasi dan formula 1 dengan ekstrak daun binahong 2,5%,
rimpang jahe emprit 0,5% dan rimpang kunyit 8% merupakan kombinasi dosis yang paling
efektif sebagai antiinflamasi dengan persentase potensi 91,5%.
Kata kunci: Antiinflamasi, Gel, Binahong, Jahe, Kunyit, Tikus