Abstract :
ABSTRAK
Garam yang diambil dari tanaman ini disebut sebagai biosalt atau garam hayati.
Biosalt memiliki kelebihan yaitu kandungan kalium (K) yang tinggi dan rendah Natrium
Clorida (NaCl) (Nurjanah, 2018). Oleh karena itu, perlu adanya garam alternatif yang
diperoleh dari tanaman karena tanaman banyak mengandung kalium, Pembuatan garam
dari rumput laut merupakan salah satu cara memanfaatkan bahan alami yang memiliki
aktivitas antioksidan dan mineral serta dapat menghasilkan garam yang rendah natrium.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi rumput laut hijau (Ulva lactuca)
sebagai bahan baku pembuatan garam, pada penelitian ini terdiri dari dua pengujian kadar
NaCl dan kadar mineral garam yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
umtuk menentukan kadar NaCl yang rendah dengan metode titrasi argentometri
mendapatkan hasil rata-rata 7.40%, yang berarti sudah sesuai dengan standar garam diet
berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (PERMENPERIN 2014) maksimal 60%.
Kadar garam yang dihasilkan untuk Natrium (Na) sebesar 1.30% w/W, dan Kalium (K)
sebesar 1,68% w/W.
Kata Kunci: Rumput Laut Hijau, Ulva lactuca, Garam Rumput Laut,
Natrium Clorida (NaCl)