Abstract :
ABSTRAK
Aktivitas manusia menggunakan merkuri di bidang industri menjadi salah satu masalah dunia karena tingkat
kontaminasinya di lingkungan semakin lama semakin meningkat. Toksisitas logam berat merkuri dapat
dikurangi salah satunya dengan fitoremediasi. Teratai (Nymphaea sp.) dan apu-apu (Pistia stratiotes L.)
merupakan tanaman yang berpotensi sebagai fitoremediator. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 1 kontrol dengan 3 kali pengulangan yaitu, kontrol (tanpa
tanaman), P1 (25% teratai dan 75% apu-apu), P2 (50% teratai dan 50% apu-apu), dan P3 (75% teratai dan 25%
apu-apu). Konsentrasi Hg sebesar 1 ppm pada semua perlakuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
perlakuan berbeda nyata menurunkan kadar Hg dengan lama waktu 14 hari. Kombinasi tanaman P3 paling
efektif digunakan sebagai fitoremediasi, kombinasi tanaman mampu menurunkan kadar merkuri hingga 99% di
air dengan nilai FBK sebesar 48,260 L/kg. Hg yang terdapat pada organ tanaman mempengaruhi struktur
morfologi dan anatomi kedua tanaman namun tidak mempengaruhi berat basah tanaman.
Kata Kunci: Merkuri, Fitoremediasi, Kombinasi, Nymphaea sp., Pistia stratiotes L