Abstract :
Pesatnya pembangunan gedung-gedung baru di Jakarta menyebabkan
beberapa bagian di sudut Kota Jakarta menjadi terlupakan dan seakanseakan dibiarkan begitu saja atau terbengkalai salah satunya adalah
bangunan rumah dinas milik peruri. Pelestarian merupakan salah satu solusi
yang tepat untuk menghidupkan kembali suatu kawasan yang bersejarah
langkah ini dikenal dengan adaptive reuse. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memahami masalah yang dihadapi pemilik bangunan lama, pengelola dan
arsitek dalam penerapan konsep adaptive reuse, yaitu dengan memasukkan
fungsi baru akan berdampak pada fisik bangunan lama mengetahui
bagaimana gaya desain interior dan furnitur dalam penerapan fungsi baru
dari bangunan bersejarah. Metode kualitatif dilakukan melalui kajian sejarah
untuk membandingkan perubahan bentuk, estetika dan fungsi lama/asal dari
objek penelitian dan melalui berbagai wawancara dengan pengelola
bangunan dan arsitek yang menangani pekerjaan revitalisasi. Hasil
penelitian ini menggambarkan adaptasi perubahan fungsi melalui perubahan
layout interior, struktur dan amplop bangunan menggunakan teori shearing
layers. Perubahan signifikan terjadi pada interior bangunan dengan cara
mengelaborasi lantai, dinding dan plafon untuk mendapatkan kesesuaian
dengan fungsi baru. Pendekatan visual dilakukan dengan cara
mempertahankan karakter visual arsitektur jengki sehingga keselarasan
bangunan terhadap lingkungan dapat terjaga.