Abstract :
Perkembangan pusat perbelanjan atau shopping mall di Indonesia
bermula sejak didirikannya Sarinah yang merupakan pusat perbelanjaan
dan gedung percakar langit pertama Indonesia, sejalan perkembangan
muncul mal-mal dengan konsep indoor lainnya tersebar khususnya di
perkotaan Indonesia. Antusias masyarakat terhadap mal indoor membuat
pengembang bisnis berlomba membangun mal dengan konsep indoor
sehingga mal indoor menjadi sangat mendominasi dari pada outdoor mall.
Pandemi Covid-19 atau virus corona yang melanda Indonesia membuat
pemerintah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar guna
mencegah penyebaran virus berimbas pada tutupnya mal. New Normal
menjadi kabar baik bagi pelaku bisnis, yang merupakan awal mula
mengendurnya kebijakan pemerintah yang semula menutup bangunan
pusat perbelanjaan menjadi di perbolehkan buka kembali. Pandemi
memberikan dampak terhadap perubahan prioritas pengunjung, prioritas
pengunjung saat ini bukan lagi soal nilai estetika saja namun masyarakat
kembali pada kebutuhan dasar yaitu kesehatan saat berada di dalam mall.
Minat masyarakat terhadap mall indoor menurun drastis, masyarakat yang
biasa tanpa ragu ke mal kini menjadi khawatir tertular virus. Mal
berkonsep outdoor dianggap dapat membuat pengunjung mal lebih
merasa aman berbelanja dengan kondisi lingkungan terbuka. Penelitian
ini dimaksudkan untuk mengkaji mal yang di desain outdoor terhadap
minat pengunjung untuk datang. Metode penelitian yang digunakan yaitu
deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini The Place
Diagram oleh Place for Public Space. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, diketahui bahwa kesehatan adalah prioritas pengunjung
saat ini kemudian dari sisi desain outdoor mall berdampak positif terhadap
minat masyarakat serta mengurangi rasa takut tertular virus sehingga
masyarakat mau datang.