DETAIL DOCUMENT
GAYA KOMUNIKASI PEJABAT PUBLIK BERLATAR BELAKANG MILITER DALAM PENANGANAN PANDEMI COVID-19 (Analisi Isi Kualitatif Pernyataan Luhut Pandjaitan Terkait PPKM Darurat Pada Kanal YouTube Kompas TV
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pembangunan Jaya Tangerang
Author
Islami, Nuansa
Subject
AS Academies and learned societies (General) 
Datestamp
2022-01-26 03:41:35 
Abstract :
Salah satu kebijakan pemerintah sebagai regulator di masa pandemi Covid-19 adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Pulau Jawa dan Bali, PPKM adalah kebijakan yang membatasi mobilitas dan pertemuan individu maupun kelompok untuk meminimalisir aktivitas masyarakat yang berpotensi memperluas penyebaran Covid-19. Presiden menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Koordinator dari PPKM. Pada awalnya pro dan kontra di masyarakat terhadap sejumlah pernyataan Luhut dalam beberapa konferensi pers kerap terjadi akibat gaya komunikasi yang dinilai tidak empatik. Luhut yang berlatarbelakang militer kemudian berusaha mengubah gaya komunikasi dan meminta maaf. Penelitian ini bertujuan melihat dinamika penggunaan gaya komunikasi Luhut yang berlatarbelakang militer dalam komunikasi krisis. Penelitian mennggunakan paradigma post positivism dengan metode analisis isi kualitatif. Konsep utama yang digunakan sebagai pisau analisis adalah enam gaya komunikasi yakni The Controling Style, The equalitarian Style, The Structuring Style, The Dynamic Style, The Relinquishing Style, The Withdrawal Style. Hasil penelitian menunjukkan tiga gaya komunikasi yang paling banyak digunakan adalah The Structuring Style, The Controling Style, dan The Dynamic Style. Tiga gaya komunikasi yang dominan tersebut selaras dengan komunikasi krisis yang berorientasi pada penyelesaian masalah secara cepat. Bentuk gaya komunikasi yang identik dalam komunikasi militer pun masih tampak sekalipun tidak dominan, mengingat posisi baru Luhut sebagai pejabat sipil. Dalam sejumlah pernyataan yang menuai kritik Luhut lebih menekankan aspek ethos dan logos, sementara aspek pathos kurang diperhatikan. 
Institution Info

Universitas Pembangunan Jaya Tangerang