Abstract :
Pembebasan pedangdut Saipul Jamil yang sebelumnya terjerat kasus kejahatan
seksual menuai perhatian yang sangat besar dari masyarakat Indonesia.
Tingginya perhatian masyarakat terhadap sosok Saipul Jamil dan kasus yang
menjeratnya dimanfaatkan media, baik cetak maupun elektronik, untuk
mengeksposnya secara masif. Salah satu bentuk ekspos media terhadap Saipul
Jamil dan kasusnya kemudian berujung pada upaya glorifikasi terhadap
pembebasan pedangdut tersebut. Glorifikasi pembebasan Saipul Jamil tampak
pada tayangan Kopi Viral di Trans TV yang menghadirkan sang pedangdut sesaat
setelah pembebasannya. Adapun penelitian ini dilakukan untuk memahami
pemaknaan penonton, khususnya kaum ibu, yang menyaksikan tayangan Kopi
Viral tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif
dengan menggunakan perangkat analisis resepsi yang melibatkan wawancara
terhadap enam informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
informan menolak upaya glorifikasi terhadap Saipul Jamil dalam tayangan
tersebut, sedangkan sisanya berada pada posisi negosiasi yang tidak sepenuhnya
menolak isi tayangan tersebut. Hasil penelitian tersebut sekaligus mencerminkan
bahwa perbedaan resepsi setiap informan atas tayangan Kopi Viral tutut
dipengaruhi oleh faktor kontekstual, seperti latar belakang budaya dan tempat
tinggal, dari informan masing-masing.