Abstract :
Penelitian ini didasari terhadap keresahan masyarakat terkait fenomena sosial yang
seringkali terjadi yaitu kenakalan remaja, khususnya bagi remaja yang masih bestatus
sebagai pelajar. Penelitian ini membahas mengenai penggambaran kenakalan remaja
yang terdapat pada film ?Di Bawah Umur?. Dengan menggunakan metode analisis isi
kualitatif dan paradigma post-positivisme, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penggambaran kenakalan remaja dalam film ?Di Bawah Umur?. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan terdapat presentase mengenai penggambaran kenakalan remaja yaitu
sebesar 45%. Hal ini dapat menunjukkan bahwa cukup banyak adegan kenakalan remaja
yang ditampilkan pada film ?Di Bawah Umur?. Perilaku kenakalan remaja tersebut
mencakup pada empat kategori yaitu delinquency individual, delinquency situasional,
delinquency sistematik, dan delinquency kumulatif. Adapun perilaku kenakalan remaja
tersebut disebabkan oleh faktor keluarga yang berantakan, lingkungan sekitar, dan
pengaruh teman sebaya. Perilaku kenakalan remaja yang paling sering muncul dalam film
?Di Bawah Umur? adalah jenis delinquency sistematik, kedua adalah delinquency individual,
dan terakhir delinquency situasional. Sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa hanya
terdapat tiga dari empat kategori kenakalan remaja yang muncul pada setiap scene. Hasil
yang didapat dari penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai acuan untuk sineas
lainnya yang sering mengangkat isu-isu sosial berkaitan dengan remaja seperti kenakalan,
kekerasan, dan kriminal agar dapat membuat film yang mengedukasi dan memiliki pesan
moral serta manfaat bagi penonton khususnya para remaja.