Abstract :
Ambisi orang tua terhadap pendidikan anaknya membuat mereka rela melakukan
apapun demi mencapai tujuannya. Hal tersebut digambarkan melalui drama Korea
Sky Castle, mengisahkan tentang orang tua yang menginginkan kesuksesan lewat
pendidikan. Penelitian ini menarik karena belum banyak penelitian yang
mengangkat topik serupa, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi wacana
dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan anak dengan lebih bijak.
Menggunakan metode penelitian Semiotika Charles Sanders Peirce konsep triadik
Peirce, tanda, objek, interpretan serta pendekatan konsep, ikon, indeks dan
simbol. Menggunakan paradigma konstruktivis. Simbol-simbol yang ditemukan
sebagai penyebab ambisi orang tua antara lain, untuk mempertahankan status
sosial, ingin anak sukses, bentuk penebusan masa lalu orang tua. Manifestasi dari
ambisi tampak pada upaya orang tua yang dapat melakukan apa saja tidak peduli
jika melanggar etika. Simbol-simbol terkait perilaku orang tua ambisius ditunjukkan
melalui, metode belajar yang intimidatif, aturan jam belajar di luar batas kewajaran,
dan menuntut anak mendapat nilai sempurna. Simbol-simbol dampak berupa,
stress pada anak, sikap memberontak pada anak dan permusuhan dengan orang
tua. Berdasarkan temuan tersebut serta wawancara dengan narasumber ahli
maka dapat disimpulkan bahwa tuntutan yang kurang realistis akan berpotensi
pada kondisi Psikologis yang buruk pada anak, keputusan sepihak yang dibuat
orang tua tanpa melibatkan anak menyebabkan anak merasa dijadikan korban.