PERBEDAAN IDENTITAS ETNIS SUKU BATAK YANG MERANTAU DAN YANG TINGGAL DI SUMATERA UTARA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pembangunan Jaya Tangerang
Author
Rafisna, Zevica
Subject
BF Psychology
Datestamp
2022-01-26 07:42:39
Abstract :
Indonesia memiliki keunggulan dimata dunia yakni beragamnya budaya, suku, ras, Bahasa, hingga agama. Oleh karenanya kekeluargaan dan kebersamaan dengan sesama adalah penting penerapannya. Salah satu suku di Indonesia yang memegang erat filosofi kekeluargaan dengan sesama etnisnya yakni suku Batak. Sebagai suku yang membudayakan budaya merantau untuk menggapai tiga prinsip kehidupan, suku Batak memiliki perkembangan populasi yang cepat di Indonesia. Filosofi kekeluargaan Dalihan Na Tolu tetap dipraktekkan hingga ke perantauan dengan adanya punguan berdasarkan nama keluarga (marga) di perantauan guna menjaga tali kekeluargaan dan pelestarian budaya Batak. Namun fenomena semakin ditinggalkannya budaya atau adat etnis asal di perantauan tetap terjadi di beberapa suku lain di Indonesia. Berdasarkan wawancara dengan berapa subjek penelitian juga menyatakan tidak berpartisipasi dalam punguan di perantauan dan tidak menggunakan bahasa daerahnya ke sesama etnis Batak di perantauan. Lunturnya penerapan budaya etnis asal di perantauan dapat memberi pengaruh pada identitas etnis seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah perbedaan identitas etnis suku Batak yang merantau dan yang tinggal di Sumatera Utara. Hasil uji beda dengan metode uji beda non parametik Mann-Whitney menunjukkan (p < 0,001), yang berarti skor p di bawah 0,05. Hasil uji ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan signifikan pada identitas etnis suku Batak yang merantau dan yang tinggal di Sumatera Utara, sehingga hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima.
Indonesia memiliki keunggulan dimata dunia yakni beragamnya budaya, suku, ras, Bahasa, hingga agama. Oleh karenanya kekeluargaan dan kebersamaan dengan sesama adalah penting penerapannya. Salah satu suku di Indonesia yang memegang erat filosofi kekeluargaan dengan sesama etnisnya yakni suku Batak. Sebagai suku yang membudayakan budaya merantau untuk menggapai tiga prinsip kehidupan, suku Batak memiliki perkembangan populasi yang cepat di Indonesia. Filosofi kekeluargaan Dalihan Na Tolu tetap dipraktekkan hingga ke perantauan dengan adanya punguan berdasarkan nama keluarga (marga) di perantauan guna menjaga tali kekeluargaan dan pelestarian budaya Batak. Namun fenomena semakin ditinggalkannya budaya atau adat etnis asal di perantauan tetap terjadi di beberapa suku lain di Indonesia. Berdasarkan wawancara dengan berapa subjek penelitian juga menyatakan tidak berpartisipasi dalam punguan di perantauan dan tidak menggunakan bahasa daerahnya ke sesama etnis Batak di perantauan. Lunturnya penerapan budaya etnis asal di perantauan dapat memberi pengaruh pada identitas etnis seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah perbedaan identitas etnis suku Batak yang merantau dan yang tinggal di Sumatera Utara. Hasil uji beda dengan metode uji beda non parametik Mann-Whitney menunjukkan (p < 0,001), yang berarti skor p di bawah 0,05. Hasil uji ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan signifikan pada identitas etnis suku Batak yang merantau dan yang tinggal di Sumatera Utara, sehingga hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
