Analisis Pengendalian Banjir Dengan Menggunakan Kolam Retensi Dan Pompa Banjir (Studi Kasus Jalan Tol Pondok Aren-Serpong KM.8+600)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pembangunan Jaya Tangerang
Author
Rahmansah, Rafi Arraz
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Datestamp
2022-02-03 04:23:12
Abstract :
Banjir yang terjadi di kawasan perkotaan dapat menyebabkan aktivitas masyarakat di daerah tersebut terganggu. Salah satu contoh banjir yang terjadi di lingkungan perkotaan adalah banjir pada Ruas Tol Pondok Aren-Serpong pada KM. 8+600 di Kota Tangerang Selatan. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cibenda karena tidak dapat menampung debit air yang turun ketika hujan deras. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kolam retensi dan pompa banjir. Dari hasil pengolahan data curah hujan, dapat dilakukan analisis intensitas curah hujan dengan menggunakan persamaan mononobe. Debit banjir rencana yang didapatkan pada analisis ini adalah menggunakan kala ulang 20 tahun (Q20) dengan nilai 80,409 m3/detik. Setelah itu dilakukan simulasi drainase eksisting menggunakan aplikasi EPA SWMM 5.1 untuk mengetahui apakah saluran air mampu menampung aliran air. Debit saluran drainase adalah 1,34 m3/detik. Dari hasil perencanaan kolam retensi dibutuhkan kolam retensi dengan volume 109.764 m3 dan luas sebesar 36.588 m2. Pompa banjir diatur akan otomatis hidup apabila ketinggian air pada Sungai Cibenda sudah menyentuh ketinggian 3 m dan akan otomatis mati pada ketinggian 2,5 m.
Banjir yang terjadi di kawasan perkotaan dapat menyebabkan aktivitas masyarakat di daerah tersebut terganggu. Salah satu contoh banjir yang terjadi di lingkungan perkotaan adalah banjir pada Ruas Tol Pondok Aren-Serpong pada KM. 8+600 di Kota Tangerang Selatan. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cibenda karena tidak dapat menampung debit air yang turun ketika hujan deras. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kolam retensi dan pompa banjir. Dari hasil pengolahan data curah hujan, dapat dilakukan analisis intensitas curah hujan dengan menggunakan persamaan mononobe. Debit banjir rencana yang didapatkan pada analisis ini adalah menggunakan kala ulang 20 tahun (Q20) dengan nilai 80,409 m3/detik. Setelah itu dilakukan simulasi drainase eksisting menggunakan aplikasi EPA SWMM 5.1 untuk mengetahui apakah saluran air mampu menampung aliran air. Debit saluran drainase adalah 1,34 m3/detik. Dari hasil perencanaan kolam retensi dibutuhkan kolam retensi dengan volume 109.764 m3 dan luas sebesar 36.588 m2. Pompa banjir diatur akan otomatis hidup apabila ketinggian air pada Sungai Cibenda sudah menyentuh ketinggian 3 m dan akan otomatis mati pada ketinggian 2,5 m.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
