Abstract :
Inflasi merupakan suatu keadaan yang menandakan bahwa semakin lemahnya daya beli yang diikuti
dengan menurunnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu negara. Profitabilitas digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu bank dalam memperoleh keuntungan dengan cara memanfaatkan asset
yang dimiliki. Profitabilitas juga menggambarkan suatu keuntungan yang dapat dihasilkan oleh suatu
perusahaan. Profitabilitas memungkinkan bank untuk mempertahankan profil risiko tertentu dan
menyediakan landasan terhadap masalah jangka pendek. Salah satu indikator yang digunakan dalam
mengukur nilai profitabilitas ialah Return On Asset (ROA). Rasio-rasio keuangan yang
mempengaruhi nilai Return On Asset (ROA) ialah Non Performing Financing (NPF) dan Capital
Adequacy Ratio (CAR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inflasi, NPF, dan CAR
terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank BTPN Syariah Periode 2014-2021. Populasi dalam
penelitian ini adalah Laporan Keuangan Bank BTPN Syariah dari tahun 2014-2021. Pengambilan
sampe terdapat 32 data yang diperoleh dari Laporan Keuangan Triwulan Bank BTPN Syariah dari
tahun 2014-2021. Teknik analisis data berupa statistik deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji
asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara simultan variabel Inflasi, NPF, dan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel
Inflasi berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan variabel NPF dan CAR tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Dari hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai Adjusted
sebesar 0,439 atau setara 43,9%. Hal ini bermakna bahwa Inflasi, NPF, dan CAR memengaruhi
tingkat profitabilitas Return On Asset (ROA) Bank BTPN Syariah periode 2014-2021 sebesar 43,9%
dan sisanya 56,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.