Abstract :
Framing merupakan salah satu analisis mengenai teks media yang memberikan gambaran
bagaimana media membingkai sebuah peristiwa yang ada. Sebuah peristiwa dikonstruksi sedemikian
rupa oleh media agar dapat mempengaruhi opini khalayak terhadap peristiwa yang ada. Salah satu
model analisis framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki memiliki empat perangkat
framing yang digunakan untuk menganalisis sebuah teks berita. Empat perangkat tersebut yaitu
sintaksis yang berfungsi untuk menganalisis bagaimana cara wartawan menyusun fakta ke dalam
bentuk susunan umum berita. Skrip berfungsi untuk menganalisis bagaimana wartawan
menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Tematik yang berfungsi menganalisis bagaimana
wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam teks secara keseluruhan. Retoris
berfungsi menganalisis bagaimana wartawan memakai pilihan kata, grafik, dan gambar untuk
menekankan arti tertentu kepada pembaca. Pada penelitian ini keempat unsur framing tersebut
digunakan oleh peneliti untuk menganalisis pemberitaan keterlibatan Anas Urbaningrum dalam
kasus Hambalang yang disajikan oleh Surat Kabar Harian (SKH) Kompas pada periode April-Juni 2012.
Hasil dari analisis menggunakan keempat perangkat tersebut terlihat bahwa SKH Kompas
mengkonstruksi pemberitaan keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang yang dapat diamati melalui
judul yang dibuat, penggunaan istilah atau kata-kata tertentu, fakta yang ditampilkan dan
penekanan arti tertentu. SKH Kompas dalam pemberitaannya menonjolkan pernyataan dari
Nazaruddin dan Anas Urbaningrum. Dua aktor tersebut berasal dari Partai Demokrat atau partai
penguasa saat ini. Nazaruddin yang merupakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, harus di
penjara karena terbukti melakukan korupsi Wisma Atlet Southeast Asian (SEA) Games di Palembang.
Anas yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat saat ini memiliki keterlibatan dalam kasus
Hambalang namun belum ada bukti secara fisik mengenai keterlibatannya. Penelitian tersebut ingin
menekankan kepada khalayak pembaca bahwa pada masa Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang
Yudhoyono periode kedua korupsi pada tingkat pemerintahan masih saja terjadi. Kesimpulan dari
penelitian ini, SKH Kompas melalui pemberitaan memperlihatkan adanya keterlibatan Anas dalam
kasus Hambalang yang dapat diamati melalui judul yang ditulis dan penekanan kata yang digunakan
dalam berita. Tujuan SKH Kompas adalah untuk menekankan kepada khalayak pembaca bahwa Anas
terlibat dalam kasus Hambalang. SKH Kompas turut mengkonstruksi pemberitaan mengenai
keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang, dengan tujuan agar khalayak pembaca memiliki opini
yang sama dengan SKH Kompas.