DETAIL DOCUMENT
ANALISA BYPASSED OIL UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TAHAP PRIMER LAPANGAN “PQR” CEKUNGAN SUMATERA TENGAH
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Author
QORNI, UWES
Subject
QE Geology 
Datestamp
2017-02-09 04:17:46 
Abstract :
Penurunan harga minyak yang sangat tajam dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengharuskan perusahaan minyak merencanakan pengembangan lapangan minyak dengan biaya dan resiko yang kecil. Mengoptimalkan kegiatan eksploitasi tahap primer pada lapangan yang exist menjadi pilihan terbaik bagi perusahaan untuk memproduksi lapangan minyak agar tetap ekonomis. Distribusi jumlah sumur produksi sangat berperan dalam mengoptimalkan luasan area well spacing untuk memaksimalkan perolehan minyak. Selain itu program workover sumur aktif produksi atau suspended perlu dilakukan untuk memaksimalkan perolehan dari zona minyak yang terlewati (bypassed oil) yang masih mungkin diproduksikan ke permukaan. Analisa bypassed oil dapat menambah perolehan minyak dengan resiko dan biaya lebih kecil. Geologi Lapangan ?PQR? berupa struktur antiklin yang terletak di Cekungan Sumatra Tengah yang memiliki lapisan produktif pada Formasi Bekasap yang terdiri dari lapisan L50, L55, L63 dan L70. Lapangan ?PQR? memiliki Original Oil In Place (OOIP) sebesar 55.06 MMSTB dengan kumulatif produksi minyak sampai Desember 2013 (cutoff date) sebesar 14.10 MMSTB dari 29 sumur aktif produksi, 3 sumur suspended, dan 5 sumur abandoned. Lapangan ini masih memiliki potensi yang cukup besar untuk memaksimalkan perolehan tahap primer dengan recovery factor masih sekitar 25.61%. Analisa bypassed oil digunakan sebagai dasar dalam penentuan kandidat sumur workover skenario pengembangan lapangan pada simulasi reservoir. Analisa ini membandingkan antara kondisi awal kolom minyak secara vertikal (korelasi log) dengan kondisi berdasarkan hasil simulasi reservoir. Berdasarkan hasil analisa bypassed oil pada Lapangan ?PQR? diketahui bahwa kolom minyak yang terlewati (bypassed oil) disebabkan oleh faktor zona penyapuan air dan problem water coning. Mobilitas air yang lebih besar dari minyak menerobos (water fingering) hingga lubang sumur yang menyebabkan water coning. Tahap prediksi (forecast) pada simulai reservoir terdiri dari dua (2) yaitu basecase dan workover. Batasan (constrain) pada tahap prediksi (forecast) berupa economic limit sumur 10 BOPD, water cut 99%, dan gas oil ratio (GOR) 500 scf/day. Pada Skenario I (basecase) yaitu kondisi existing Lapangan ?PQR? saat cut-off date (Desember 2013) dihasilkan kumulatif minyak sebesar 17.96 MMSTB sampai Tahun 2043 (berdasarkan economic limit sumur 10 BOPD). Skenario III (basecase dan 4 sumur workover) dihasilkan kumulatif produksi minyak sebesar 18.54 MMSTB dengan recovery factor 33.67%. Analisa bypassed oil untuk menentukan kandidat sumur workover pada Lapangan ?PQR? berhasil menaikkan incremental recovery factor dibandingkan dengan kondisi existing (basecase) sebesar 1.05%. Kata Kunci: Bypassed Oil, Water Coning, Simulasi Reservoir, Workover 
Institution Info

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta