Abstract :
PT. Styrindo Mono Indonesia adalah sebuah perusahaan yang menghasilkan styrene
monomer (SM) di Indonesia. Styrene monomer merupakan bahan baku yang digunakan untuk
pembuatan polystyrene ,acyilonitrile butadinene styrene copolymer (ABS) , dan styrene
butadiene rubber(SBR). PT. Styrindo Mono Indonesia berlokasi di desa Mangunreja, kecamatan
Bojonegara , kabupaten Serang, Banten.Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan styrene
monomer ini adalah ethylbenzene. Sebagai bahan baku utama dan inhibitor TBC dan NSI serta
katalis Fe2O3.
Proses pembuatan SM dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu unit Dehidrogenasi
dan unit Destilasi. Proses pertama dimulai dengan memasukkan umpan EB segar dan recycle EB
dari proses Destilasi ke Reaktor Dehidrogenasi bersama steam dari Superheater kedalam
accumulator. Dengan bantuan katalis Fe2O3 akan terbentuk Dehydrogenated Mixture (DM)
yaitu campuran berupa SM,benzene, toluene, EB, dalam fase cair. Pada unit Dehidrogenasi, DM
yang dihasilkan dari Reactor Dehydrogenasi sebagian dikirim langsung ke penampung DM
setelah mengalami kondensasi untuk diproses di unit Destilasi, sedangkan DM yang masih
mengandung kontaminan diproses melalui serangkaian alat pemroses di unit dehidrogenasi.
Proses ini terus berlangsung melalui system recycle sehingga dihasilkan DM murni yang dapat
diproses pada unit Destilasi. Pada unit Destilasi terjadi proses pemisahan komponen-komponen
DM untuk menghasilkan produk utama berupa SM dengan kemurnian 99,8% dan produk
samping berupa campuran benzene-toluene.
System DCS (Direct Control System) digunakan sebagai system pengedalian pabrik yang
mempunyai keunggulan dalam komunikasi dan fleksibilitas. System ini adalah instrumentasi
yang berbasis computer dengan teknologi mutakhir. Untuk menunjang jalannya proses, pabrik
dilengkapi utilitas berupa tenaga listrik, boiler,cooling water, drying unit, water purification,
chiled water dan udara bertekanan.
Pada prinsipnya pengoperasian pabrik SM di PT. Styrindo Mono Indonesia tidak
menghasilkan limbah yang cukup berat, karena sistemnya tertutup. Akan tetapi limbah yang
dihasilkan dapat berupa padatan, cairan, dan gas yang diolah kembali untuk kebutuhan bahan
bakar dan sisanya dibakar di flare.
Tugas khusus yang dikaji dalam kerja praktek ini adalah menghitung neraca massa pada
kolom distilasi EB Recovery (DA ? 402).