DETAIL DOCUMENT
KAJIAN PENGGUNAAN AERATED DRILLING PADA TRAYEK LUBANG BOR 9-7/8” DAN TRAYEK LUBANG BOR 7-7/8” SUMUR X-3 PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY ULUBELU
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Author
EDUARD ADERIO SIREGAR, SIMON
Subject
T Technology (General) 
Datestamp
2017-04-07 03:44:28 
Abstract :
Prospek panasbumi Lapangan Ulubelu, merupakan wilayah kerja pengusahaan panasbumi Pertamina dibandar Lampung, sesar besar Sumatera merupakan pengontrol pembentukan sistem panasbumi bertemperatur 240 ? 280 °C. Dengan target kedalaman Sumur-X3 Ulubelu pada kedalaman 1890-2310 mMd keadaan partial loss dan total loss. Terjadi problem pada laju penembusannya (ROP), Real timenya terjadi problem Pipe stuck pada saat pengeboran dikedalaman 2200 mMd. Pada trayek lubang bor 9-7/8 inch terjadi masalah pipa terjepit yang dapat mengakibatkan kerugian perusahaan. Dari segi biaya dan waktu. Setelah melakukan Bottom up dan overpull pada rangkaian pemboran akhirnya tidak bisa tercabut. Maka dilakukan pemotongan rangkain pada drillstring lalu Plug cement. Kegiatan pemboran selanjutnya dilakukan dengan Aerated drilling untuk memasukkan cutting ke zona rekah secara optimal dan diharapkan adanya return fluida atau cutting ke permukaan. Metode yang digunakan untuk perhitungan dalam kajian Aerated Drilling dan optimasi besarnya laju injeksi udara dipermukaan dengan metode Gas ideal karena perhitungannya lebih sederhana dan berbeda dengan metode lainnya seperti metode white dan metode poetman & Begman. Parameter yang harus diperhatikan, Kecepatan annulus (V ann ) minimum adalah 150 ft/min menurut teori dan harus melebihi kumulatif kecepatan kritis (V c ) dan kecepatan jatuh cutting (V slip ) juga dengan tetap memperhatikan kondisi mud motor aliran injeksi ke mud motor tidak boleh melebihi SOP yang diberikan oleh service company karena apabila melebihi akan berdampak kerusakan pada mud motor. Pertamina Geothermal Energy lapangan Sumur X-3 aerasi digunakan pada Pada trayek lubang bor 9-7/8 inchi dan 7-7/8 inchi. Mengkaji Aerasi pada kedalaman 1890 ? 2310 mMd dengan kondisi no return (tidak kembalinya fluida pemboran ke permukaan). lost circulation and no return pada zona produktif lapangan panasbumi itu sudah pasti, karena diliputi banyak rekah. Maka Penggunaan aerasi dilapangan X-3 bertujuan untuk peningkatan ROP dan pencegahan penumpukan cutting dibawah permukaan agar tidak terjadi Pipe stuck. Dan desain ulang dilakukan dengan Underbalanced diharapkan memberikan pembersihan lubang bor yang lebih baik. 
Institution Info

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta