DETAIL DOCUMENT
ANALISIS PERILAKU LONGSOR LERENG TAMBANG TERBUKA BATUBARA BERDASARKAN DATA MONITORING RADAR
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Author
HM, RACHMAT
Subject
TN Mining engineering. Metallurgy 
Datestamp
2016-05-17 04:41:12 
Abstract :
Penurunan harga batubara secara global dalam dua tahun terakhir ini mendorong setiap perusahaan untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan ini. Beberapa perusahaan melakukan optimasi design dan melakukan penambangan di area-area yang memiliki resiko geoteknik yang tinggi. Pemantuan lereng secara real time dilakukan untuk memberikan informasi pergerakan yang akurat dari area tambang yang dioptimasi. Penelitian yang dilakukan meliputi analisis karakteristik perilaku lereng yang tidak longsor, perilaku longsor lereng dan kecepatan maksimum dari longsor pada batuan berbeda yang terpantau oleh slope stability radar. Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan early warning sistem sebelum terjadinya longsor berdasarkan perubahan perilaku lereng di tambang terbuka batubara dan membantu ahli geoteknik untuk mengetahui karakteristik velocity dari longsor massa batuan pada batuan berbeda yang pernah terjadi sehingga nilai tersebut dapat menjadi acuan dalam penentuan threshold (ambang batas) alarm. Secara umum perilaku lereng yang stabil adalah linear dan regresif, sedangkan perilaku longsor lereng yang didentifikasi dari daerah penelitian adalah perilaku regresif, linear, progresif dan longsor yang merupakan tahapan sebelum longsor serta tahapan setelah longsor yaitu tahapan pemulihan sebagian dengan perilaku linear dan regresif dan tahapan pemulihan penuh (stabil). Hasil ini sesuai dengan penelitian Broadbent dan Zavodni (1982) dan Mercer (2006). Berdasarkan análisis statistik dari longsor yang terjadi ditentukan ambang batas alarm velocity pada Low Wall PT.Wahana adalah 20 mm/jam dan 30 mm/jam pada High Wall sedangkan ambang batas inverse velocity adalah 0,04 jam/mm. Ambang batas velocity pada Low Wall PT.TSA adalah 10 mm/jam dan 40 mm/jam pada High Wall sedangkan ambang batas inverse velocity adalah 0,1 jam/mm pada Low Wall dan 0,25 jam/mm pada High Wall. Ambang batas velocity pada Low Wall PT.Arutmin adalah 10 mm/jam sedangkan ambang batas inverse velocity adalah 0,1 jam/mm. Hasil analisis hubungan antara inverse velocity dan warning time memperlihatkan variasi dari masing-masing tipe batuan. Variasi yang ada dalam mekanisme longsor dan faktor yang mempengaruhi longsor lereng menjadi penyebab utama perbedaan perilaku dan karakteristik longsor lereng yang terjadi di daerah penelitian dimana tingkat ambang batas (threshold) deformasi dapat bervariasi dalam lereng dan tambang yang sama. 

File :
Sampul.pdf
Institution Info

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta