Abstract :
Identifikasi rongga bawah permukan dilakukan di daerah ?X?, berdasarkan
informasi bahwa adanya keterdapatan rongga bawah permukan yang belum di ketahui
posisi serta kedalmannya, maka dilakukan penelitian menggunakan salah satu metode
geofisika dengan tujuan untuk mengethui keberadaan rongga bawah permukaan, sehingga
pada saat ekploitasi tidak terjadi kecelakaan tambang.
Penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi
dipole-dipole. Konfigurasi tersebut digunakan karena memiliki sensitifitas yang baik
untuk perubahan resistivitas secara horizontal, sehingga konfigurasi dipole-dipole ini baik
digunakan untuk identifikasi rongga atau struktur bawah permukaan. Pengukuran
dilakukan sebanyak 12 lintasan, dari lintasan A?-A hingga L?-L dengan panjang lintasan
400 meter memiliki arah lintasan Barat-Timur.
Rongga bawah permukaan pada daerah penelitian memiliki dua tipe, yaitu rekahan
yang terisi oleh fluida dan rongga yang terisi oleh udara. Berdasarkan pengolahan data
geolistrik resistivitas konfigurasi dipole-dipole maka didapatkan hasil interpretasi berupa
adanya keterdapatan rongga bawah permukaan yang terisi oleh udara pada tiga lintasan
yaitu pada lintasan E?-E, G?-G dan I?-I, sedangkan untuk rekahan yang terisi fluida atau
terdapat pada setiap lintasan. dengan nilai resistivitas dari 35 ohm.m sampai 100 Ohm.m,
nilai resistivitas 100 Ohm.m sampai dengan 600 ohm.m merupakan batugamping lapuk,
nilai resistivitas dari 600 ohm.m sampai dengan 3500 ohm.m merupakan batugamping
keras dan lebih dari 3500 ohm.m merupakan rongga terisi udara.
Kata kunci : geolistrik, dipole-dipole, batugamping, rongga bawah permukaan