Abstract :
Penelitian ini menganalisis apakah terjadi flypaper effect dalam belanja
daerah pemerintah daerah dan bagaimanakah tingkat kemandirian daerah tersebut.
Obyek dari penelitian ini adalah semua pemerintah daerah di seluruh Daerah
Istimewa Yogyakarta yang meliputi 4 kabupaten dan 1 kota. Pusat perhatian
penelitian ini adalah laporan keuangan tahun 2001 hingga 2011. Dengan
melakukan analisa-analisa terhadap laporan keuangan dari semua kabupaten/kota
se-DIY dan menerapkan analisis panel data terungkap bahwa flypaper effect tidak
ditemukan. Walaupun tidak ditemukan flypaper effect, dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat kemandirian daerah obyek
penelitian masih sangat rendah (instruktif).
Rasio Kinerja Keuangan Daerah (RKKD) selama periode penelitian dilihat
tiap kabupaten/kota menunjukkan tren positif yang berarti kinerja keuangan
daerah masing-masing obyek penelitian menunjukkan bahwa ketergantungan
terhadap dana perimbangan dari tahun ke tahun semakin berkurang. Kota
Yogyakarta mempunyai rata-rata RKKD di atas 25 persen (konsultatif).
Kabupaten Sleman memiliki rata-rata RKKD 18,09 persen, walaupun masih
instruktif, tetapi Kabupaten Sleman memiliki pertumbuhan RKKD yang tinggi
sehingga memungkinkan dalam waktu singkat akan beranjak dari pola hubungan
instruktif menjadi konsultatif. Untuk ketiga kabupaten yang lain, masih berusaha
mengembangkan tingkat kemandirian dan kemampuan keuangan daerahnya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah di Kabupaten/Kota se-DIY tidak
terjadi flypaper effect. Tingkat kemandirian Kabupaten/Kota se-DIY masih sangat
rendah terutama Kabupaten Kulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul. Pemerintah
daerah diharapkan dapat mengoptimalkan potensi pendapatan yang dimiliki dan
salah satunya dengan memberikan proporsi belanja modal yang lebih besar untuk
pembangunan sektor-sektor yang produktif di daerah.
Kata kunci: flypaper effect, kemandirian daerah, RKKD.