Abstract :
PT. Pamapersada Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
kontraktor pertambangan batubara. Daerah penelitian merupakan area kerja dari PT.
Suprabari Mapanindo Mineral sebagai owner, yang berada di Desa Lemo, Kecamatan
Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Sistem penambangan yang
diterapkan adalah sistem tambang terbuka, sistem tambang terbuka akan mengakibatkan
adanya lereng-lereng terjal dan akan membentuk morfologi cekungan yang akan
menimbulkan beberapa masalah, salah satunya akan menimbulkan potensi longsor pada
lereng-lereng tambang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi daerah
penambangan serta kajian geologi teknik untuk mengetahui faktor keamanan lereng
demi keamanan kegiatan penambangan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemetaan geologi
permukaan untuk mendapatkan data geologi daerah penelitian dan scanline untuk
mendapatkan pembobotan nilai massa batuan dari parameter Rock Mass Rating,
kemudian nilai tersebut dikonversikan menjadi nilai Geological Strength Index. Analisis
kestabilan lereng dilakukan dengan Finite Element Method dengan software Phase2 dan
Limit Equilibrium Method (Morgenstern-Price) dengan software Slide6.0, yang
bertujuan untuk mengetahui kestabilan lereng aktual, rencana desain akhir tahunan, dan
optimalisasi desain lereng sehingga menghasilkan desain lereng yang aman dengan nilai
faktor keamanan >1,3. Geologi daerah Lemo berdasarkan aspek-aspek geomorfologi daerah penelitian
dibagi menjadi tiga bentuk asal dan delapan bentuk lahan, yaitu bentuk asal antropogenik
daerah penelitian terdiri atas bentuk lahan berupa Bukaan Tambang Lereng Landai (A1),
Bukaan Tambang Lereng Curam (A2), Bukaan Tambang Lereng Landai Sampai Curam
(A3), Bukaan Tambang Lereng Terjal (A4), Disposal (A5), Sump (A6). Satuan bentuk
asal struktural daerah penelitian terdiri atas bentuk lahan berupa Perbukitan Homoklin
(S1), dan bentuk asal fluvial berupa Tubuh Sungai (F1). Stratigrafi daerah penelitian
terdiri dari Satuan batulempung Tanjung dan Satuan batupasir Tanjung yang
terendapkan pada lingkungan pengendapan Transitional Lower Delta Plain ? Lower
Delta Plain, dan Satuan timbunan tambang/ disposal berasal dari aktivitas manusia hasil
kegiatan penambangan. Struktur geologi pada daerah penelitian yaitu sesar mendatar
dengan pergerakan relatif mengiri, sesar naik, sinklin, dan antiklin dengan kelurusan
relatif barat daya ? timur laut. Berdasarkan hasil analisis kestabilan lereng, diketahui
bahwa terdapat lereng kritis pada plan desain akhir 2020 penampang B-28, didapatkan
hasil lereng penampang B-28 plan final desain pada area low wall memiliki nilai faktor
keamanan <1,3 (kritis) yang kemudian dilakukan perbaikan rencana desain lereng untuk
mencapai nilai FK > 1,3. Rekomendasi dengan melakukan perbaikan pada geometri
lereng low wall plan final desain penampang B-28 menunjukkan nilai faktor keamanan
=1,36 dengan Finite Element Method dan nilai faktor keamanan = 1.56 dengan Limit
Equilibrium Method, sehingga memenuhi kriteria aman.
Kata Kunci :