Abstract :
Batuan induk adalah batuan sedimen yang sedang, mungkin, atau dapat
menghasilkan hidrokarbon atau minyak bumi. Maksud dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui potensi batuan induk dan kondisi geologi daerah penelitian. Penelitian tugas
akhir bertujuan untuk mengetahui kualitas, kuantitas, serta sejarah kematangan batuan
induk. Lokasi penelitian berada di Cekungan Kutai, Lapangan Delta Mahakam, tepatnya
di Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan daerah dari PT. Pertamina Hulu
Kalimantan Timur.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan analisis geokimia
batuan induk. Data yang digunakan antara lain adalah TOC, Rock Eval Pyrolisis, persen
Ro, top formasi. Kemudian dari data tersebut juga dapat digunakan untuk menghasilkan
sejarah penimbunan dan sejarah kematangan.
Dari hasil analisis kuantitas, kualitas, dan tingkat kematangan pada sumur ATK
dan SRG. Sumur yang mempunyai potensi paling baik Pada Sumur ATK dijumpai nilai
TOC 2.00 yang menandakan Hydrocarbon Potential pada sumur ini good didukung juga
dengan nilai S1 dan S2 yang menunjukkan nilai serupa. Sumur ATK cenderung
menghasilkan hidrokarbon gas dengan nilai 209 HC/g TOC dengan tingkat kematangan
yang mengacu kepada parameter TMAX dan RO yaitu matang awal hingga puncak
matang. Sumur ATK menunjukkan fase awal kematangan (early oil) terjadi pada
Miosen Akhir (4.83 jtl), kedalaman 2331 meter dan menunjukkan fase (main oil) terjadi
pada Pliosen Awal (2.01 jtl), kedalaman 2724 meter. Sumur SRG menunjukkan fase
awal kematangan (early oil) terjadi pada Pleistosen (1.00 jtl), pada kedalaman 3171
meter.
Kata Kunci : Analisis batuan induk, Cekungan Kutai, Geokimia, Sejarah Penimbunan