Abstract :
viii
ABSTRAK
Diabetic Retinopathy adalah masalah diabetes yang mempengaruhi mata karena
kerusakan pembuluh darah menuju jaringan sensitif cahaya di retina, yang menyebabkan
penglihatan kabur, kehilangan penglihatan, area penglihatan yang gelap, dan benang hitam
yang mengapung di penglihatan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknik
Principal Component Analysis untuk mereduksi dimensi data sehingga dapat mengurangi
jumlah parameter dan memori yang diperlukan oleh model ResNet50, serta meningkatkan
efisiensi komputasi sehingga diagnosis Diabetic Retinopathy mendapatkan hasil yang lebih
baik.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Principal Component Analysis
berhasil mereduksi dimensi data dengan mengurangi jumlah fitur dari 2048 menjadi 100
fitur yang paling relevan, yang berkontribusi pada peningkatan kecepatan pelatihan model
yang sebelumnya 480 hingga 600 detik atau sekitar 8-10 menit per epoch menjadi 370
hingga 380 detik atau sekitar 6 menit per epoch.
Penggunaan Principal Component Analysis pada model ResNet50 menghasilkan
akurasi pengujian sebesar 80%, lebih besar dibandingkan ResNet50 saja sebesar 77%. Citra
kelas Mild, Severe, dan Proliferative DR memiliki kemiripan dengan citra Moderate. Pada
skenario pengujian pertama, hampir seluruh citra pada kelas-kelas tersebut mengalami
kesalahan klasifikasi ke kelas Moderate. Sementara itu, pada skenario pengujian kedua,
terdapat beberapa citra pada kelas-kelas tersebut mengalami kesalahan klasifikasi ke kelas
Moderate. Untuk citra kelas No DR menunjukkan klasifikasi yang benar antara data aktual
dan data prediksi di kedua skenario pengujian.
Kata Kunci: ResNet50, Principal Component Analysis, Diabetic Retinopathy, Deep
Learning.
ix
ABSTRACT
Diabetic Retinopathy is a diabetes problem that affects the eyes due to damage to
the blood vessels to the light-sensitive tissue in the retina, leading to blurred vision, loss of
vision, dark areas of vision, and floating black threads in the vision. This research aims to
apply the Principal Component Analysis technique to reduce data dimensions so as to
reduce the number of parameters and memory required by the ResNet50 model, as well as
increase computational efficiency so that the diagnosis of Diabetic Retinopathy gets better
results.
The results of this research show that Principal Component Analysis succeeded in
reducing data dimensions by reducing the number of features from 2048 to 100 of the most
relevant features, which contributed to increasing the model training speed from
previously 480-600 seconds or around 8-10 minutes per epoch to 370- 380 seconds or
about 6 minutes per epoch.
The use of Principal Component Analysis in the ResNet50 model produces test
accuracy of 80%, greater than ResNet50 alone which is 77%. The Mild, Severe, and
Proliferative DR class images are similar to the Moderate image. In the first test scenario,
almost all images in these classes were misclassified into the Moderate class. Meanwhile,
in the second test scenario, several images in these classes experienced misclassification to
the Moderate class. For class No DR images show correct classification between actual
data and predicted data in both test scenarios
Keywords: ResNet50, Principal Component Analysis, Diabetic Retinopathy, Deep
Learning.