Abstract :
Pabrik Magnesium dengan kapasitas 20.000 ton/tahun menggunakan bahan
baku air laut yang didapat dari laut di sekitar pabrik. Didasarkan pada aspek
ketersediaan bahan baku, lokasi pabrik direncanakan didirikan di Balongan,
Indramayu, Jawa Barat. Perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT)
dengan jumlah karyawan sebanyak 334 orang. Pabrik beroperasi selama 330
hari dalam setahun dan 24 jam perhari.
Proses pembuatan Magnesium diawali dengan persiapan bahan pembantu
berupa Ca(OH)2 yang berupa fase cair, kemudian diumpankan ke dalam Mixer-
01 bersamaan dengan masuknya air laut yang di pompa dari laut sekitar pabrik.
Air laut yang bercampur dengan Ca(OH)2 kemudian di endapkan di Thickener
dan di netralkan dengan HCl 10% dalam Mixer-02. Hasil tersebut kemudian di
filter dengan menggunakan Rotary Drum Vacuum Filter yang selanjutnya hasil
filtrate di lelehkan dengan menggunakan Melter. Setelah itu, proses
dilangsungkan dalam Reaktor Sel Elektrolisis yang beroperasi pada suhu 712oC
dan tekanan 1 atm pada fase cair. Kemudian dilakukan tahap akhir yaitu tahap
pencetakan dalam bentuk ingot. Gas Cl2 yang terbentuk di dalam reaktor
didinginkan dengan menggunakan Cooler-01 dan Cooler-02. Kemudian gas Cl2
dikompresi dan di kondensasi untuk disimpan didalam tangki penyimpan. Untuk
mendukung kelangsungan proses diperlukan utilitas meliputi kebutuhan air
rumah tangga sebesar ± 30.729,6 m3/tahun yang diperoleh PDAM Indramayu dan
kebutuhan air pendingin sebesar ± 34.212,04 m3 yang diperoleh dari air sisa
proses. Energi listrik yang diperlukan sebesar 33867,41 KW disuplai dari PLN
dan sebagai cadangan digunakan generator dengan kebutuhan bakar bakar solar
sebesar ± 38.620,17 gallon/tahun. Kebutuhan udara tekan di estimasi ± 100
m3/jam.
Berdasarkan evaluasi ekonomi, modal tetap (Fixed Capital Investment)
yang diperlukan untuk mendirikan pabrik sebesar Rp 599.122.509.400,00 ( USD
68,864,656.253 ) dan modal kerja (Working Capital) sebesar Rp
785.952.538.624,00 ( USD 90,339,372.256 ). Harga jual Rp 140.000,00 /kg.
Persen Return On Investment (ROI) sebelum pajak 57,45 % dan sesudah pajak
28,72 %, sedangkan Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,48 tahun dan sesudah
pajak 2,58 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 41,14 % dan Shut Down Point
(SDP) sebesar 27,82 %. Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 36,09 %.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pabrik ini sangat menguntungkan dan
layak untuk dikaji lebih lanjut .